Berita
Peternak Ayam Lesu, Hadang Pemasok dari Luar
Memontum Pamekasan – Pandemi Covid-19 tidak hanya membuat ekonomi masyarakat lemah. Tapi, peternak ayam pedaging pun penghasilannya ikut nyungsep. Penyebabnya, ayam luar yang masuk ke Madura dinilai menjadi penyebab utama.
Akibatnya, harga ayam di level peternak anjlok. Biasanya jika dalam keadaan normal harganya Rp 18-19 ribu per kilogram, tapi karena masuknya ayam luar Madura menjadi tidak normal. Harganya Rp 10-11 ribu per kilogram.
“Harga ini menurun selama pengiriman ayam pedaging dari luar ke madura. Ditambah Covid-19 semakin tak berdaya kami,” ujar Syafruddin, peternak ayam pedaging asal Dusun Tenggina, Desa Klompang Timur, Kecamatan Pakong, Rabu (19/08/20).
Selama 2020, kata Syafruddin, bukan hanya dia yang mengalami nasib yang sama. Bahkan, teman sesama peternak di Pakong ada yang sudah tutup usahanya. Dia sudah berusaha untuk terus bertahan dari situasi sulit tersebut. Namun, jika tidak ada perhatian dari pemerintah kepada pelaku usaha kecil khawatir usaha ternaknya akan tutup juga.
“Saya hanya minta ke Pemerintah yang katanya membela pelaku usaha kecil, supaya tidak ada pengiriman ke Madura. Cukup yang di madura saja yang mengelolanya. Peternak ayam lokal Madura kami kira cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Madura,” klaimnya.
Sejak merintis ternak ayam pedaging, dia audah mengeluarkan modal Rp 15 juta. Usaha yang biasanya mempunyai hasil, akibat dari masuknya ayam luar madura (Perseroan Terbatas PT) modalnya juga ikut hangus. Saat ini, kerugian ayam pedagang miliknya sudah mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta.
“Ayam yang berjumlah sekitar 500 ekor ini kalau semuanya ditotal sekarang hanya Rp 10.200 juta. Rugi sekitar Rp 5 jutaan. Ini tidak hanya dialami peternak seluruh Pamekasan, tapi Sumenep juga bergitu,” paparnya.
Syafruddin mengaku, peternak sudah berupaya mencegat ayam kiriman dari luar Madura di jalan. Beberapa minggu sebelumnya, sesa peternak mencergat pengirim di Jembatan Surabaya. “Mereka sekali kirim satu fuso. Ayamnya ribuan. Ayam itu dari Perseroan Terbatas (PT). Sangat berpengaruh sekali ke kami,” kenangnya.
Mislani, salah satu pedagang di Pasar Pakong mengatakan, saat ini harga ayam pedaging harganya stabil. Kisaran Rp 35-38 ribu per kilogram. “Itu harga dipasar setelah dipotong,” pungkas peternak yang merintis sejak 2018 tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pamekasan Abdiyati Muradi mengatakan, masa pandemi Covid-19 dimungkinkan menjadi penyebab geliat ekonomi masyarakat khususnya pamekasan belum begitu nampak. Lagipula, konsumsi masyarakat berkurang.
“Ini kan masih masa pandemi dik konsumsi masyarakat berkurang. Warung dan restoran yang biasa beli daging ayam berkilo kilo juga masih banyak yang belum buka. Kalaupun buka masih stok sedikit,” kata Abdiyah melalui pesan aplikasi Whatsapp
Disinggung mengenai ayam luar Madura yang masuk, Abdiyah mengaku belum mendengar informasi tersebut. Pandemi dinilai menjadi masa sulit utamanya sektor pemasarannya. “Sementara ini kami belum dengar info itu dik. Bisa jadi benar karena memang masing-masing daerah sedang mengalami kesulitan pemasaran dimasa covid ini. Mungkin bagi spekulan harga diluar lebih murah dan menguntungkan,” paparnya.
Abdiyah mengaku, pihaknya akan melakukan langkah-langkah mencari kebenaran informasi tersebut. Termasuk, berkoordinasi dengan pihak terkait. “Kami akan berusaha mencari kebenaran info itu dulu dik. Kemudian kita akan berkoordinasi dengan pihak pihak terkait untuk mengatasi hal tersebut,” pungkasnya. (adi/syn)