Politik
Pimpinan DPRD Minta Polisi Bisa Ungkap Pelaku Pembunuhan Balita Perempuan yang Ditemukan Mati di Sumur
Memontum Sumenep – Meninggalnya Balita (bawah lima tahun) perempuan atas nama Selvy Nur Indah Sari (4), asal Desa Tamba Agung Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, dalam sumur dengan kondisi seolah terbungkus karung atau diduga menjadi korban pembunuhan, mengundang keprihatinan elemen masyarakat. Tidak terkecuali, unsur Pimpinan DPRD Sumenep.
Wakil Ketua DPRD Sumenep, Indra Wahyudi, saat dikonfirmasi langsung tersulut emosinya mendengar kabar duka dugaan pembunuhan secara sadis pada bocah yang masih berusia 4 tahun tersebut. Politisi yang berasal dari Kecamatan Ambunten itu, mengutuk pelaku dugaan pembunuhan tersebut.
Baca juga:
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
Indra mengaku, perbuatan pelaku sudah diluar batas kemanusiaan. Bagaimana tidak, korban awalnya diculik, kemudian diambil perhiasannya. Lalu, baru dibunuh dan mayatnya dibuang ke sumur. “Secara pribadi, saya mengecam pelaku kejahatan ini,” ujarnya.
Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, sebelumnya peristiwa penculikan dan penghilangan nyawa terhadap anak kecil hanya terjadi di luar Madura. Masyarakat Madura khususnya Sumenep hanya mendengar dan melihatnya di siaran televisi, itupun sudah menimbulkan kepanikan dan keresahan masyarakat. “Apalagi yang sekarang ini terjadi di Sumenep, di depan mata kita, ini pasti menimbulkan efek traumatik,” urainya.
Oleh karena itu, lanjut Indra, kasus ini haruslah menjadi perhatian khusus aparat kepolisian. Baik itu dijajaran Polres Sumenep, Polda Jatim, atau bahkan Polri. Sebab, adanya kasus dugaan penculikan dan pembunuhan anak merupakan kejahatan luar biasa.
“Kepolisian harus cepat menemukan pelaku, jatuhkan hukuman seadil-adilnya, kalau perlu dijatuhi hukuman mati,” papar Indra.
Sekedar diingat, peristiwa yang bermula dari hilangnya bocah perempuan bernama Selvy Nur Indah Sari. Saat itu, Bocah yang masih berusia 4 tahun tersebut sedang bermain dengan teman-teman seusianya di rumah neneknya yang tak jauh dari rumahnya sendiri sekitar pukul 11.00 pada Minggu (18/04) lalu.
Usai bermain, bocah itu pun pulang ke rumahnya. Lalu, gadis yang biasa dipanggil Indah itu pamit kepada Ibunya pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Namun tak berselang lama, anak tersebut hilang secara misterius, hilangnya Indah, membuat keluarganya panik. Akhirnya, setelah 4 hari keberadaan Indah tidak diketemukan, Indahpun dinyatakan hilang.
Setelah dinyatakan hilang, pihak keluarga beserta warga sekitar dibantu aparat kepolisian dan Koramil setempat melakukan pencarian. Akan tetapi, saat ditemukan di Dusun Pandan, Desa Ambunten Tengah, Kecamatan setempat, kondisi anak kecil itu mengenaskan.
Indah ditemukan terbungkus karung di dalam sebuah sumur tua dalam keadaan meninggal dunia. Tidak hanya itu, perhiasan yang digunakan oleh bocah hilang, diduga diambil pelaku.
Lokasi sumur sendiri cukup jauh dari pemukiman warga, jarak tempuh dari rumah korban berkisar 2 hingga 3 kilometer. Usai menemukan jenazah anak kecil itu, anggota keluarga berikut Polsek dan Koramil 0827/10 Ambunten langsung membawa mayat korban ke RSUD dr H Moh Anwar Sumenep, Rabu (21/04) kemarin. (edo/ed2)