Surabaya
Podes 2018, Ada Pengurangan Jumlah Desa di Jatim
Memontum Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) merilis hasil pendataan Potensi Desa (Podes) 2018. Data ini berdasarkan hampir satu periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, yakni dari 2014 hingga 2018 akhir.
Hasil dari sensus BPS Jatim, terdapat enam desa yang tak lolos survei, lantaran desa tersebut terdampak Lumpur Lapindo Porong, Sidoarjo. “Dari data kita yang sekarang, jumlah desa di Jatim sebanyak 8.496. Jumlah ini berkurang enam desa dari jumlah data Podes pada 2014. Enam desa ini antara lain ada di wilayah Porong, Sidoarjo yang terkena lumpur Lapindo,” ujar Kepala BPS Jatim Teguh Pramono, pada Senin (10/12/2018).
Menurut Teguh, berdasarkan difinisi sebenarnya desa dan kelurahan itu suatu struktur pemerintahan yang memiliki wilayah. Lalu struktur tersebut terdiri dari tiga unsur yakni, wilayah, penduduk dan pemerintaaannya.
“Kalau misal hanya ada dua tidak kita masukkan sebagai desa kelurahan. Misalnya, desa yang terendam lumpur Lapindo ada pemerintahannya ada penduduknya tapi tidak ada wilayahnya. Dan itu tidak termasuk dalam kaegori desa,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, dari data-data yang ada, terdapat lima dimensi yang bisa dilihat untuk mengukur indeks pembangunan desa. Teguh menyebutkan ada lima dimensi yaitu, prasarana dasar, pelayanan dasar, infrastruktur, transportasi pelayanan umum dan penyelanggaraan pemerintah desa.
Masih Teguh, semakin tinggi pencapaian sebuah desa dalam ke lima dimensi itu, maka akan semakin berkembang. Setelah desa itu mencapai nilai tertentu, maka BPS layak menobatkan desa tersebut sebagai desa mandiri.