Polres Kota Mojokerto Gelar Simulasi Sispamkota dan Pengamanan Pilkada Serentak 2018

Memontum Mojokerto – Meski pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) masih agak lama. Polres Mojokerto Kota sudah melakukan persiapan pengamanan. Salah satunya adalah, menggelar kegiatan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dan pengamanan Pilkada Serentak 2018.

Dengan tema, Polri Yang Promoter, Siap Mengamankan Pilkada Serentak tahun 2018, kegiatan Simulasi digelar di lapangan Raden Wijaya, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Rabo (17/1/2018)

Dalam kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Puji Hendro Wibowo, SH, S.I.K tersebut dihadiri Danrem 082 CPYJ, Kol Kav Gathut Setyo Utomo, S.I.P, Walikota Mojokerto, Masud Yunus, Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Kav Hermawan Wiharima SH, Dandenpom V/2 Mojokerto, Letkol CPM Pamungkas Putro, Kajari Kota Mojokerto, Dr Halila Rama Purnawa, SH, Ketua Pengadilan Negeri Mojokerto, Muslim SH, Bupati Mojokerto yang mewakili, Ketua KPU Kota Mojokerto, Saiful Amin, Ketua Panwaslu Kota Mojokerto, Elsa Fijayanti, Kajari Mojokerto yang mewakili, serta pemantau dari Roops Polda Jatim, AKBP Juli Setiadi.

Kegiatan Simulasi Sispamkota diikuti sekitar 500 personil, yang terdiri dari 1 SST Deputi Perwira, 1 SST Personil TNI, 2 SST Pasukan Brimob, 2 SST Dalmas lanjut, 1 SST Dalmas awal, 1 Regu Negosiator, 2 SST Personil Satintel dan Satreskrim, 3 SST warga masyarakat sebagai massa serta 1 regu team kesehatan.

Rangkaian kegiatan Simulasi Sispamkota dan pengamanan Pilkada serentak meliputi, Pengamanan di kantor KPU Kota Mojokerto meliputi satu, tahapan pendaftaran bakal Paslon Walikota dan Wakil Walikota.

Pada saat tahapan pendaftaran diasumsikan ada salah satu pasangan calon yang dinyatakan gagal oleh KPU Kota Mojokerto, dan massa salah satu calon tersebut mencoba berbuat anarkis pada saat pengumuman, namun dengan sigap personil Polres Mojokerto Kota mengamankan 2 orang provokator sehingga kegiatan bisa dilanjutkan dengan tertib.

Dua, Patroli bersinggungan oleh personil Satsabhara dan Satlantas serta unsur tertutup Polres Mojokerto, pasca pengumuman hasil pendaftaran paslon untuk memastikan situasi Kota Mojokerto tetap kondusif.

Tiga, pengamanan pada saat tahapan kampanye. Pada saat kampanye salah satu paslon diasumsikan, tiba-tiba ada sekelompok orang yang mencoba untuk berbuat anarkis, dengan menyerang salah satu calon walikota yang sedang berkampanye, namun dengan pengamanan maksimal dari tim walpri yang selalu melekat dengan paslon, orang tersebut berhasil dilumpuhkan dan diamankan oleh petugas.

Empat, pengamanan tahapan masa tenang. Personil Polres Mojokerto Kota, baik dari Sabhara, lalu lintas dan juga unsur tertutup melakukan patroli di wilayah kota. Dan pada saat berpatroli, diasumsikan bertemu dengan salah satu pendukung paslon yang sedang berkendara dengan mengikabarkan bendera calon dan membawa spanduk. Kemudian langsung di hentikan oleh petugas patroli, dengan sikap humanis menyampaikan kepada warga tersebut untuk menghentikan aktivitasnya, karena saat ini adalah masa tenang sehingga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas apapun yang berhubungan dengan pilkada.

Lima, pengamanan dan pengawalan Pendistribusian Logistik Pemilu.
Personil Gabungan dari Satsabhara, Satlantas dan unsur tertutup mengawal pendistribusian logistik pemilu dari kantor KPU ke PPS. Diasumsikan pada saat diperjalanan ada sekelompok orang yang berniat membakar logistik pemilu namun dengan sigap petugas pengawalan berhasil melumpuhkan orang tersebut dan kemudian diamankan ke Polres Mojokerto Kota.

Enam, pengamanan Tahapan Pemungutan Suara. Diasumsikan pada saat pemungutan suara ada salah satu warga yang sudah terdapat tanda tinta di jari kelingkingnya berusaha mengikuti lagi di TPS yang berbeda, namun hal itu bisa diketahui oleh petugas KPPS dan dengan sigap anggota Linmas dengan dibantu anggota Polri yang mengamankan lokasi pemungutan suara bisa mengatasi hal tersebut.

Tujuh, pengamanan tahapan penetapan hasil pemilu Walikota dan Wakil Walikota Mojokerto.
Diasumsikan pada saat KPU Kota Mojokerto, mengumumkan hasil Pilwali dan Wawali Kota Mojokerto, massa dari salah satu paslon yang kalah melakuka aksi unjuk rasa di depan Kantor KPU. Anggota Polres Mojokerto Kota yang sudah stand by di kantor KPU, memberikan pengamanan maksimal. Awalnya massa unras dihadapi dengan Dalmas awal Polres Mojokerto Kota, namun karena eskalasi meningkat sehingga anggota Dalmas Awal digantikan oleh Dalmas Lanjut dari Polres Mojokerto Kota. Dengan peralatan lengkap Dalmas Lanjut Polres Mojokerto Kota mencoba menghalau massa, namun massa semakin anarkis dengan melakukan pembakaran ban dan melempari petugas sehingga di putuskan untuk meminta bantuan dari PHH Brimob. Dengan sigap anggota PHH Brimob menghalau massa untuk membubarkan diri dengan memadamkan aski bakar ban yang dilakukan oleh massa. Untuk menghalau massa, pasukan PHH Brimob menggunakan Water Canon guna memecah massa sehingga situasi di Kantor KPU Kota Mojokerto berhasil diatasi dan massa akhirnya membubarkan diri.

Delapan, tahapan pasca pelaksanaan Pilwali dan Wawali Kota Mojokerto.
Personil Polres Mojokerto Kota bersinergi dengan aparat TNI untuk melaksanakan patroli bersama guna menjaga dan mengamankan situasi Kamtibmas di wilayah Kota Mojokerto agar tetap kondusif.

Usai mengikuti seluruh rangkaian simulasi Sispamkota dan pengamanan Pilkada Serentak 2018, dilanjutkan acara foto bersama seluruh Forkopimda Kota/Kabupaten Mojokerto.

Ditemui usai kegiatan simulasi Sispamkota dan pengamanan Pilkada Serentak 2018, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Puji Hendro Wibowo, SH, S.I.K menjelaskan, kegiatan tersebut, merupakan bentuk kesiapan Polres Mojokerto Kota dalam memberikan jaminan keamanan saat dilangsungkannya pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah. “Polres Mojokerto Kota, siap memperkuat sinergitasnya guna terpeliharanya situasi Kamtibmas di wilayah hukum yang tetap cantik, aman dan kondusif,” terang Kapolres. (ar/mrg/yan)