Politik
Posisi Dokter Umar Makin Kuat, Berbagai Kalangan Merapat
Memontum Malang – Berbagai kalangan merapat yakni dari akademisi NU dan politisi PKB Kabupaten Malang, mendukung dr Umar Usman MM dan menjadikan posisi maju dalam kontestasi Pilbup Malang semakin kuat. Wakil Rektor Unira Malang Yusuf Azwar Anas, di sela pertemuan konsolidasi, Minggu (5/7/2020) menandaskan, bukan waktunya NU bertepuk tangan dan berada di luar panggung.
“Kini saatnya Kita menjadi tulang punggung gerakan kemasyarakatan,” tandas Yusuf Azwar Anas. Dia mengungkapkan, bukan waktunya NU keplok-keplok (bertepuk tangan) di luar gelanggang di tengah maraknya gerakan-gerakan masyarakat saat ini.
“NU harus jadi pendobrak dan pembaharu. Kalau tidak kita, siapa lagi,” tandas pria yang juga menjadi Sekretaris PC NU Kabupaten Malang ini. Yusuf menjelaskan, perlunya penataan untuk periode lima tahun ke depan. Yaitu pada pesantren, TPQ, dan madrasah.
‘Jangan sampai Kita kecolongan lagi, gerakan-gerakan seperti ini. Yang harus Kita lakukan adalah konsolidasi kader, bukan untuk kepentingan suksesi ini saja, tapi juga kehidupan seterusnya,” papar Yusuf.
Yusuf mengungkapkan, hubungan NU dengan masyarakat, dengan pemerintah, harus dikawal.
“Pak dokter nanti, tugasnya adalah mengawal kebijakan. Kalau ada yang salah, jangan dibiarkan, harus diingatkan. Mengawal ini nanti, bukan hanya dalam proses ini saja, tapi mengawal sampai dilantik dan kebijakan-kebijakan ke depan,” jelas Yusuf.
Sementara itu, mantan anggota DPRD Kabupaten Malang periode 2014-2019, Aji Purnawarman mengatakan, dirinya mengajak semua pihak mendukung dr Umar Usman.
“Mari Kita konsentrasi dengan tugas-tugas dr Umar dari DPP. Mari Kita bantu bersama-sama untuk nyengkuyung (membantu) dr Umar,” tutur Aji Purnawarman.
Pada kesempatan yang sama, dr Umar Usman mengatakan, dirinya mengajak semua pihak bergerak dengan komando dari masing-masing lini.
“Mari bergerak secara serentak tanpa bertele-tele, semua ada komandonya. NU siapa, Banser, banom-banom lainnya, dan muslimat. Jaringan Kita punya semua, mulai tingkat RT, desa, kecamatan, dan tingkatan lebih tinggi lainnya,” tegas dr Umar Usman. (*/yan)