Kota Malang

Prof Dr Ir Mimit Primyastanto MP Dikukuhkan jadi Guru Besar

Diterbitkan

-

Prof Dr Ir Mimit Primyastanto MP Dikukuhkan jadi Guru Besar

Sementara Onjhem Elektronik, sejenis rumpon elektronik sebagai rumah ikan yang diberi penerangan memanfaatkan lebar jaring nelayan, tentunya lebih banyak menghasilkan ikan dibanding teknik manual.

Upaya restocking ikan juga diterapkan dalam kearifan lokal, seperti Telasan (H-3 dan H+3 Hari Raya Lebaran) serta Jum’atan, sebagai hari libur dan upaya agar jumlah ikan tetap terjaga.

Upaya lain, seperti pengambak, yaitu pinjaman tanpa agunan, atau bayar saat usai penangkapan ikan. “Nantinya diubah seperti tabungan syariah. Dan penjualan melalui Tempat Pelelangan Ikan (TPI) agar harga naik, uangnya langsung masuk bank. Setidaknya sedikit mengubah kebiasaan dan meminimal resiko nelayan menyimpan emas,” jelas Mimit.

“Tingkat kearifan lokal berdampak melalui nilai agama. Ke depannya, kami masih perlu memaksimalkan kearifan lokal yang dikorelasikan penguatan penelitian. Sehingga mampu menyelamatkan ketahanan pangan, mencegah upaya ilegal fishing, mewujudkan negara maritim, kesejahteraan nelayan pesisir, dan lainnya,” tukas Mimit.

Advertisement

Mimit menyampaikan, terkait banyaknya kapal asing ilegal yang ditangkap, lebih baik diberikan kepada kelompok masyarakat pesisir daripada diledakkan. Sebab kapal-kapal tersebut, selain teknologi penangkapan ikan, juga telah dilengkapi sistem pengolahan ikan. Sehingga lebih efektif dan efisien menghemat biaya, sekaligus akan mampu menjaga ketahanan pangan perikanan dan kelautan negara. (rhd/yan)

Laman: 1 2

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas