Kabupaten Malang

PSN 3Plus dan PHBS Jadi Solusi Dinkes Kabupaten Malang Tekan DBD

Diterbitkan

-

Memontum Malang – Pemerintahan Kabupaten Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, terus memberikan perhatian serius terhadap kasus demam berdarah. Meskipun untuk sementara ini terjadi penurunan kasus, namun masih ditemukan beberapa kasus yang muncul di masyarakat.

Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Chairiyah, menjelaskan bahwa prediksi terhadap kemungkinan penderita atau kasus, sangat sulit dilakukan. Karena, kasus itu muncul pada kondisi-kondisi tertentu. Sehingga, langkah awal adalah himbauan kepada masyarakat serta langkah-langkah antisipasi.

“Kita tidak bisa memprediksi. Itu karena, kasus DBD bisa naik dalam bulan tertentu. Seperti Januari, biasanya mulai naik dan nanti Maret hingga Mei turun. Lalu, kemungkinan naik kembali di September dan November,” katanya, Senin (03/07/2023) tadi.

Baca juga:

Advertisement

Ditambahkannya, sepanjang tahun 2022 lalu, tercatat sebanyak 1.224 kasus pasien DB dan tujuh diantaranya meninggal dunia. Sementara, di tahun ini 2023 atau rentang Januari hingga 12 Juni, didapati data sebanyak 4.35 kasus. Angka tersebut, lebih sedikit dibandingkan tahun lalu dengan rentang waktu yang sama, yakni 5.25 kasus.

Dari data itu, ungkapnya, pihaknya akan terus menghimbau agar masyarakat mewaspadai DBD di lingkungannya. Terlebih, dengan kenaikan suhu pada musim kemarau, yang dimana itu memiliki potensi untuk munculnya jentik nyamuk DBD.

“Karena yang menjadi pemicu adalah gigitan nyamuk DBD, maka langkah yang harus dilakukan salah satunya adalah 3M Plus,” imbuhnya.

Masih menurutnya, pihak Dinkes Kabupaten Malang akan terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penderita DB. Seperti, penyuluhan konvensional dan sosialisasi.

Advertisement

Kadinkes Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wijoyo, menambahkan bahwa langkah antisipasi selain PSN 3Plus, Dinkes juga menekankan kepada warga untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Itu karena, PHBS ini tidak hanya untuk menekan kasus DBD.

“Melalui langkah ini, diharapkan juga seluruh penyakit, seperti penyakit menular maupun tidak menular, bisa diantisipasi sejak dini,” katanya.

(sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas