Berita
Puluhan Pedagang Hewan Banyuwangi Pindah Tempat di Pasar Genteng 1
Banyuwangi Memontum – Pasar Hewan Genteng 1 Banyuwangi mendadak ramai dihuni pedagang hewan. Pasalnya pasar hewan yang biasanya dibuka pada setiap hari Sabtu tiba-tiba pada Selasa (21/7/2020) pagi menjadi ajang jual beli hewan Kambing oleh pedagang hewan yang biasanya beraktifitas di pasar Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari.
Pindahnya para pedagang hewan tersebut diduga sudah tidak nyaman berdagang di pasar yang dikelola oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Tegalsari. Koordinator pasar Genteng 1 Sudarmanto mengatakan sebenarnya, pasar hewan Genteng ini bukanya setiap hari Sabtu.
Dikarenakan adanya pedagang hewan yang ingin berdagang di pasar Genteng, pihaknya akan membuka 2 kali dalam satu Minggu.
“Kami ini kan pelayan masyarakat. Kalau ada pedagang ingin berjualan di pasar ini ya monggo, kami siap memfasilitasi,” ujar Koordinator Pasar Genteng 1, Sudarmanto kepada Memontum.com.
Pasar hewan ini kata Sudarmanto milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi diperuntukkan para pedagang hewan. Menurutnya, siapapun pedagang hewan bisa melaksanakan aktivitas jual beli di pasar ini.
“Tadi yang berdagang di pasar ini sangat banyak, di atas 50 pedagang hewan yang datang di pasar ini. Alhamdulillah, dagangannya mereka laris” ujar Sudarmanto.
Menurutnya, pasar hewan yang sedianya buka pada hari Sabtu. Jadwal perdagangan hewan bertambah satu hari, yakni hari Selasa dan Sabtu.
“Sekarang buka dua kali, hari Selasa dan Sabtu,” paparnya.
Lanjut dia, untuk retribusi sesuai Peraturan Daerah (Perda) No 11 tahun 2013 tentang retribusi. Hewan yang dikenakan retribusi hanya hewan yang sudah besar sedangkan hewan yang masih kecil atau masih anak-anak tidak dikenakan retribusi.
“Retribusinya setiap kambing dikenakan sebesar Rp 2 ribu rupiah,” terangnya.
Kepercayaan pedagang hewan ini kata Koordinator Pasar Genteng 1 akan terus berbenah dan akan memperbaiki fasilitas umum. Dengan bertambahnya waktu berdagang di pasar ini pemasukannya bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kalau Pasar Hewan Genteng ini menjadi pusat perdagangan hewan, nantinya akan mampu mendongkrak PAD,” tegasnya.
Puluhan pedagang hewan yang ramai-ramai berjualan di pasar hewan Genteng, tidak hanya dihuni pedagang asal Kecamatan Genteng. Tapi mereka berasal dari beberapa kecamatan, Kecamatan Songgon, Kecamatan Tegalsari, Kecamatan Purwoharjo, serta dari beberapa Kecamatan lainnya.
Ketua Paguyuban Pedagang Hewan Kambing, Bambang mengatakan para pedagang hewan pindah di pasar hewan Genteng ini untuk mendekatkan pedagang dengan pembeli.
“Kecamatan Genteng itu sebagai sentralnya perdagangan di Banyuwangi. Sehingga para pembeli tidak jauh-jauh datang ke Tegalsari atau di Kecamatan lainnya,” kata Bambang.
Sebelum melaksanakan aktifitas perdagangan hewan, para pedagang hewan bersama koordinator pasar daerah Genteng 1, Sudarmanto menggelar tasyakuran. Dengan tujuan, agar perdagangan hewan ini bisa terlaksana dengan baik, dan para pedagang bisa mendapat keuntungan yang lumayan. (ant/oso)