Lamongan
Rangkul Komunitas Suzuki Carry, Kemenkominfo Gelar Diskusi Luring di Pantai Tunggul Lamongan
Memontum Lamongan – Phising dan doxing bukan nama merek mobil yang bakal tren. Tetapi, jenis kejahatan yang kini marak di ruang digital, seiring berjubelnya jumlah warganet yang mengutip data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), yang mencapai 202 juta orang terakses internet pada 2022.
”Phising mengacu istilah Inggris, fishing atau memancing. Memancing data pribadi di ruang digital. Bisa akun media sosial yang diretas, PIN atau password yang lemah dalam m-banking. Sehingga, bisa diretas kalau kita tergoda mengklik link yang ditawarkan. Jadi, harus dipahami jebakan mereka agar tidak menjadi korban,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnua, Sabtu (05/08/2023) tadi.
Rilis disampaikan terkait rencana Kemenkominfo bekerja sama dengan komunitas Suzuki Carry Club Indonesia (SCCI) menyelenggarakan diskusi literasi digital di Lapangan Wisata Pantai Tunggul, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Minggu (06/08/2023) besok mulai jam 09.00 WIB. “Diskusi luring (offline) ini dapat diikuti oleh semua kalangan secara gratis. Caranya, cukup dengan mendaftar di link registrasi http://s.id/daftarlamongan0608. Peserta akan mendapatkan e-sertifikat resmi dari Kemenkominfo dan e-money senilai total Rp 1.000.000.- buat 10 peserta yang beruntung,” lanjut Kemenkominfo.
Mengusung tema ‘Mengenal Phising dan Doxing, Kejahatan Baru di Ruang Digital’, diskusi kali ini akan menghadirkan tiga pembicara. Yakni, dosen Stikosa AWS Surabaya, Riesta Ayu Oktarina, digital enthusiast, Adhi Prasnowo, dosen dan praktisi Regional Treasure Member ACSB East Java, E Rizky Wulandari, serta Mochamad Noviyanto, selaku moderator.
Diskusi digelar ‘chip in’ dalam acara silaturahmi Chapter 3, sekaligus Anniversary 7th SCCI Jatim dengan Triwulan sebagai sarana komunikasi, serta memperkenalkan keluarga besar SCCI. Lewat hajatan ini, diharapkan semakin mempererat silaturahmi keluarga besar SCCI Jatim dengan keluarga, juga menambah wawasan literasi digital.
Baca juga :
Terkait materi diskusi, Kemenkominfo menambahkan, selain phising, yang tak kalah penting diwaspadai adalah doxing. Inilah kejahatan serius yang mematai-matai perilaku kehidupan seseorang lewat postingan kita di media sosial. ”Tak jarang, kita diintimidasi di media sosial agar mengikuti skenario. Hati-hati, semua mesti bisa ditanggulangi secara massal oleh warganet di beragam komunitas,” tulis Kemenkominfo.
Kemenkominfo menambahkan, semua jenis kejahatan di dunia digital bisa ditekan laju perkembanganya, kalau warganet utamanya kalangan remaja dan pelajar bijak dan paham beretika di ruang digital. ”Lewat diskusi ini, peserta tidak hanya mendapatkan ilmu beretika di jagat digital, namun juga memahami tips untuk mengamankan jejak digital dari ancaman phising dan doxing,” urai Kemenkominfo.
Sebagai informasi, diskusi literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.
Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (hms/sit)