Hukum & Kriminal
Ratusan Warga Dampit Protes Pembangunan Pabrik Bibit Ayam PT Wonokoyo
Memontum-Malang – Tidak kurang dari 200 orang warga dua desa,seperti Dusun Lambangsari Desa Majang Tengah dan Dusun Sumberayu Desa Pamotan Kecamatan Dampit Kabupaten Malang menyatakan tidak setuju dengan dibangunnya pabrik pembibitan ayam boyler oleh PT Wonokoyo di Dusun Sumberayu wilayah setempat.
Hal itu diwarnai dengan aksi unjukrasa di lokasi. Sambil membaca salawat burdah, warga tancapkan spanduk di 12 titik Kamis (21/11/2019) siang.
Mu’is, Kepala Urusan Pemerintahan Desa Pamotan membenarkan kejadian tersebut Dikatakan Muis,aksi serupa pernah dilakukan sekitar dua minggu lalu.
“Sebelumnya warga minta kepada orang kepercayaan pabrik untuk menyampaikan aspirasi mereka. Mungkin karena sampai sekian hari belum juga ada jawaban dari pihak perusahaan,warga kembali menggelar aksi unjukrasa,” terang Muis, Jumat (22/11/2019) siang.
Terang Muis, pembangunan pabrik itupun belum dilaunching, saat masih tahap pembenahan lokasi dengan luas keseluruhan 63 hektar.
“Lahan seluas itu milik PT Margosuko.Yang saya dengar, warga protes masalah Amdal. Untuk permasalahan yang lain, kami kurang faham. Yang jelas, warga tidak setuju dengan rencana dibangunnya pabrik di situ, ” ulas Mu’is.
Juga dijelaskan Mu’is, orasi tersebut dimulai sejak pukul 07.00 pagi hingga pukul 12.00.Dengan berjalan kaki, warga berkumpul di lapangan olahraga kidul kali. Kemudian, warga beramai-ramai menuju lokasi.
“Warga tancapkan sebanyak 12 spanduk bertuliskan tidak setuju dengan pembangunan pabrik itu.Rincinya, 6 spanduk itu ditancapkan wilayah Desa Majang Tengah, kemudian 6 spanduk lagi ditancapkan di Dusun Sumberayu Desa Pamotan, ” beber Muis.
Sementara itu, Sekretaris Desa Pamotan Gatot Suharyanto juga membenarkan terkait rencana pembangunan peternakan oleh PT Wonokoyo itu. Dikatakan Gatot, pihaknya pernah menyarankan kepada pihak perusahaan, agar melakukan sosialisasi kepada warga yang terdampak.
“Sudah kami sarankan kepada pihak perusahaan agar melakukan sosialisasi kepada warga 2 dusun yang merasa kena dampak. Mungkin selama ini dari pihak perusahaan tidak memberikan pemahaman kepada warga, sehingga terjadi protes, ” tandasnya. (sur/oso)