Kota Malang
Ribuan Siswa dan Guru Meriahkan Kirab Budaya Hardiknas 2019
Memontum Kota Malang—Ada yang menarik perhatian masyarakat yang melintas sekitar kawasan jalan Veteran dan beberapa ruas jalan lainnya. Adalah beberapa kelompok yang menggunakan kostum penari topeng Malangan, tokoh Punakawan, baju adat dari berbagai belahan nusantara, busana muslim, dan beragam kostum lainnya. Mereka merupakan peserta Kirab Budaya Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 Dinas Pendidikan Kota Malang, yang dipusatkan di halaman Dinas Pendidikan Kota Malang, jalan Veteran No. 19 Malang, Sabtu (4/5/2019).
Sekitar 6.000 peserta kirab kali ini merupakan guru dan siswa, dari Paud/TK 500 peserta, SD 1500 peserta, SMP 1500 peserta, SMA 1000 peserta, dan SMK 1000 peserta, baik negeri maupun swasta se-Kota Malang. Mereka menyusuri rute kirab, dari start di Dinas Pendidikan Kota Malang, melintasi jalan Veteran, jalan Bendungan Sutami, jalan Terusan Surabaya, jalan Surabaya, jalan Jakarta, jalan Bogor Bawah, jalan Veteran, dan kembali finish di Dinas Pendidikan Kota Malang, jalan Veteran No. 19 Malang.
Peserta Kirab Budaya Hardiknas 2019 diberangkatkan oleh Walikota Malang Drs. H. Sutiaji, didampingi Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto, SH, MH, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang Widayati, S.Sos., M.Si, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra. Zubaidah, MM, Ketua Pelaksana Kirab Budaya Hardiknas 2019 Drs. Burhanuddin, M.Si., Kepala Bidang Pembinaan SMP Siti Ratnawati, SH., M.Pd, Kepala Bidang Pembinaan SD Dra. Atimah, M.Pd, dan Kepala Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dra. Siti Ratnawati, M.Pd.
Walikota Malang Drs. H. Sutiaji, mengapresiasi para insan pendidikan Kota Malang yang senantiasa mendidik, membimbing, mengajari dan membekali anak-anak generasi penerus bangsa dengan ilmu yang bermanfaat. “Sejatinya anak merupakan investasi masa depan. Manakala saat ini kita mendidik, membimbing dan mengajarkan hal baik yang kelak dikemudian hari mampu menjadikan anak didik sebagai insan yang bermanfaat bagi nusa dan bangsa, disitulah letak kesuksesan membentuk generasi emas 2045 dengan baik,” ungkap Sutiaji, dalam sambutannya sebelum memberangkatkan peserta Kirab Budaya Hardiknas Tahun 2019.
Menurutnya, salah satu caranya membentuk pemerataan pendidikan 9 tahun dan pendidikan karakter dengan sistem zonasi PPDB sebagaimana diamanatkan Mendikbud RI. “Tidak ada sekolah paling maju, semua bergeser dan merata. Misalnya SD di wilayah Kauman, nantinya akan menyebar di 160-an SD lainnya. Sehingga pemenuhan prasarana juga akan mengikuti menyebar, selain kerjasama lingkungan, orang tua, dan sekolah di wilayah tersebut untuk saling menguatkan,” jelas Sutiaji.
Kirab Budaya Hardiknas diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang, untuk memperingati dan memaknai lima moment penting, diantaranya Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019, Hari Ulang Tahun ke-105 Kota Malang, Hari Kartini Tahun 2019, Hari Bumi, serta menyambut datangnya bulan Suci Ramadhan. “Mohon untuk tertib dan tidak menganggu arus lalu lintas secara berlebihan. Tunjukkan pada masyarakat luas bahwasannya kita adalah insan terdidik yang tertib berlalu lintas. Marilah kita beri suri tauladan yang nyata pada anak didik yang kelak akan meneruskan estafet kepemimpinan negeri ini,” ajak pria nomor satu di Kota Malang ini.
Menjalankan pesan Walikota Malang, panitia hanya menggunakan satu sisi jalur kiri dari dua jalur jalan Veteran, agar kendaraan bisa melintas jalur kanan saat peserta kirab diberangkatkan. Sementara kantong-kantong parkir disebar di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, SMPN 4 Malang, SMAN 8 Malang, SMKN 2 Malang, dan SD Penanggungan. Sehingga tidak mengganggu lalu lintas, dimana pusat kegiatan hanya berada di halaman Dinas Pendidikan Kota Malang.
Bertemakan “Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan”, dimaksudkan untuk memajukan pendidikan dengan diimbangi kebudayaan. “Seperti penampilan Jula-Juli merupakan kombinasi keseimbangan otak kanan dan otak kiri, dimana otak kanan untuk berpikir terkait akademi dan otak kiri untuk kreativitas budaya,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra. Zubaidah, MM.
Dalam kesempatan itu, Dinas Pendidikan kota Malang melaunching 31 buku karya siswa, guru, dan kepala sekolah, yang akan digunakan sebagai buku referensi pembelajaran. Rencananya, buku-buku tersebut akan digandakan Dinas Pendidikan dan dibagikan ke perpustakaan sekolah. “Untuk menghargai karya siswa, guru, dan kepala sekolah sebagai karya kebanggaan, juga untuk memotivasi siswa, guru, dan kepala sekolah lainnya untuk menulis karya positif. Pemberian buku tersebut merupakan bantuan gratis. Kalaupun penulis memperjualbelikan bukunya, itu hak mereka,” tandas Zubaidah.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan hadiah bagi lembaga kursus, penampilan tari dari Anak Berkebutuhan Khusus, qosidah, solo performance, band, fashion show, dan lainnya, sebagai hiburan menunggu pengundian puluhan hadiah. (adn/yan)