Surabaya

Risma Kembali Pantau Recovery Amblesnya Gubeng Pakai Drone

Diterbitkan

-

Risma Kembali Pantau Recovery Amblesnya Gubeng Pakai Drone

Memontum Surabaya – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kembali memantau proses pengurukan dan recovery Jalan Raya Gubeng yang ambles pada Selasa (18/12/2018) petang lalu. Risma terlihat memantau proses pengurukan rongga bawah jalan ambles agar lebih jelas dengan menggunakan drone. Juga berbekal megaphone, pena dan kertas, untuk memberikan instruksi langsung kepada jajarannya, agar recovery berjalan efisien dan safety.

Risma yang memantau dengan keadaan masih diatas kursi roda mengatakan, jajarannya menargetkan dalam tiap hari mendatangkan 400 dump truk pengangkut pasir (sirtu). Dari hasil perhitungan, untuk pengurukan keseluruhan jalan ambles, dibutuhkan sebanyak 1800 dump truk atau setara dengan 360 ribu meter kubik pasir (sirtu).

“Hari ini targetnya 400 truk, minimal 400 truk. Ini semua butuhnya 1800 (dump truk). Jadi kalau sehari 400 truk, maka kita butuh 3 – 4 hari. Setelah itu overlay, mungkin cuman 2 hari,” kata Risma, Jumat pagi (21/12/2018).

Pemkot Surabaya pun berharap, agar recovery Jalan Gubeng selesai dalam kurung waktu satu Minggu. Oleh karena itu, recovery jalan dilakukan selama 24 jam nonstop.

Advertisement

Tak luput, Risma pun juga mengatakan agar mendapatkan bantuan foa dari seluruh masyarakat Surabaya dan Indonesia. Agar selama pengerjaan berlangsung, tidak terjadi kendala.

“Kita usahakan satu minggu kelar, mudah-mudah ndak ada aral melintang apapun. Kita punya target itu (satu Minggu). Mudah-mudahan tidak ada gangguan,” ujarnya.

Ketika memantau rongga bawah jalan ambles menggunakan drone, Wali Kota Surabaya melihat adanya salah satu pedestrian yang akan ambrol. Dengan cepat, Risma memberikan instruksi agar pedestrian itu sekalian dirobohkan.

“Itu sekalian pedestrian yang mau ambrol dirobohkan. Nanti sekalian diuruk agar diperbaiki ulang,” ucapnya.

Advertisement

Untuk memperlancar proses distribusi pengiriman pasir (sirtu), Risma mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak Polda Jatim. Sebab menurut Risma, kendaraan dump truk dilarang melintas kawasan kota pada saat jam kerja.

“Karena kan ini ngambil sirtunya dari luar kota, jadi agak jauh. Tapi sudah dikasih bantuan dengan Polda, truk-truk itu ada tulisan Polda, karena inikan off (truk) ndak boleh masuk sebetulnya,” jelasnya.

Beberapa kali terlihat, Risma juga menggunakan megaphone untuk memberikan instruksi langsung kepada operator alat berat. Dengan duduk di atas kursi roda memberikan instruksi dengan memskai pengeras suara. “Pak tolong mundur dulu (motor grader), itu biar dump truk nurunin pasir dulu. Nanti kalau selesai, alat berat maju lagi,” pungkasnya. (est/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas