Kota Malang
Rizal Ramli : Perkuat Ekonomi Bangsa, Kurangi Impor, Jangan Hutang Uang
Memontum Kota Malang – Saat ini, topik ekonomi, politik dan persatuan tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Melalui beberapa penelitian saat ekonomi Indonesia terjadi pelemahan, maka dilakukan pengetatan untuk mendorong masyarakat meningkatkan perekonomian bangsa dan mengurangi impor dari negara tetangga.
Hal ini diungkapkan Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Kemaritiman periode 2015-2016 dalam Kuliah Umum bertajuk Menakar Indonesia Kedepan : Tantangan Ekonomi, Politik dan Persatuan, di Aula Gedung A FIA UB, Kamis (25/10/2018), yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB).
“Perubahan pola pikir bangsa ini agar setara dengan negara maju, seperti Cina dan Jepang. Dimana Jepang jarang sekali melakukan peminjaman uang, begitupun Cina yang hampir tidak pernah sama sekali. Mereka bertumpu pada kekuatan ekonomi bangsanya. Cina dan Jepang mengandalkan kebijakan terobosan dalam menyelesaikan segala permasalahannya tanpa harus meminjam uang,” jelas Rizal.
Rizal menambahkan, Indonesia memiliki harapan untuk lebih bisa maju jika roh demokrasi diubah. Saat ini, Indonesia diliputi roh kriminal, dimana jika ingin menjabat Gubernur hingga Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), maka selalu ada perputaran uang secara terus menerus. “Untuk itu, masyarakat harus ubah demokrasi kriminal yang harus akuntabel. Harus ada pembiayaan partai politik di Indonesia,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rizal menyayangkan Indonesia yang pada dasarnya merupakan daerah tropis, memiliki banyak cadangan air, hingga para pekerja yang melimpah, namun tidak menjadi “Mangkok Makanan Asia.” Untuk itu, perlu diadakan sebuah kebijakan dan visi misi yang lebih tinggi terhadap Indonesia agar lebih maju kedepannya,” tukasnya.
Atas keberaniannya dalam berpendapat dan banyak menolong rakyat, khususnya para petani, BEM FIA mengapresiasi kinerja dari Rizal Ramli dengan memberikan penghargaan sebagai nominasi “Tokoh yang Terus Memperjuangkan Ekonomi Kerakyatan” yang diberikan oleh Presiden BEM FIA UB, Naufal Azaki.
Sementara itu, Wakil Dekan I FIA UB, Yusri Abdillah, M.Si., Ph.D menganggap perekonomian di Indonesia secara lokal akan terkoneksi global nantinya. “Semoga bisa menambah wawasan semangat mahasiswa dan aktivis di kesempatan ini. Pancasila akan menjadi fondasi perekonomian,” harap Yusri, dalam sambutannya. (rhd/yan)