Pemerintahan

RSSA Malang Rawat 10 PDP Corona, 2 Negatif Meninggal, 1 Positif Meninggal, 1 PDP Positif Membaik

Diterbitkan

-

RSSA Malang Rawat 10 PDP Corona, 2 Negatif Meninggal, 1 Positif Meninggal, 1 PDP Positif Membaik

Memontum Kota Malang – Sebagai rumah sakit rujukan utama, saat ini Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang telah menerima sejumlah 10 PDP (Pasien Dalam Pengawasan) kasus Covid-19.

“Sampai hari ini, RSSA telah merawat 8 orang dengan PDP. Dan baru saja bertambah 2 orang, jadi total 10 pasien. Dua pasien ini baru kita kirimkan swab-nya ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hari ini. Kemungkinan dua sampai tiga hari lagi hasilnya akan diketahui,” jelas Wakil Direktur RSSA Kota Malang, Syaifullah Asmiragani, saat menggelar Konferensi Pers, Rabu (18/3/2020) siang.

Ditambahkannya, dari 8 pasien PDP sebelumnya, 2 dinyatakan positif Covid-19, dan 6 lainnya dinyatakan tidak terindikasi atau negatif Covid-19. Dari 8 pasien PDP tersebut, 2 pasien diantaranya telah meninggal dunia (MD) dengan status negatif Covid-19, atau pneumonia akut. “Sementara pasien ke-7 dan ke-8 itu positif Covid-19. Dimana satu pasien perempuan 51 tahun (ke-8) telah meninggal dunia, dan satu pasien PDP (ke-7) membaik kondisinya,” imbuh Syaifullah, didampingi Kepala IRNA 1 RSSA, dr Didi Candradikusuma, SpPD.

Berdasarkan contact tracing (pelacakan kontak atau proses identifikasi kontak orang dengan suspect, red), kedua pasien berstatus positif Covid-19 ini memiliki hubungan pekerjaan di tempat milik salah satu pasien PDP negatif Covid-19. “Keduanya (positif Covid-19) tidak memiliki hubungan kekerabatan, namun ada hubungan pekerjaan,” jelas Syaifullah.

Advertisement

Disebutkannya, saat ini pasien pria berstatus mahasiswa PTN ini dirawat di ruang isolasi. Kondisinya pun terus membaik dari waktu ke waktu. Jika kondisinya terus mengalami peningkatan, maka dalam waktu dekat pasien sudah dapat dipulangkan. “Melihat kondisi pasien dulu. Jika sudah membaik betul dan hasil lab berikutnya negatif, maka akan dipulangkan,” tuturnya.

Syaifullah menyampaikan jika pasien mendapatkan perawatan intensif sebagaimana yang ditetapkan, seperti pemasangan oksigen, antibiotik, hingga imun. Namun, yang paling penting adalah memberi support untuk sembuh. “Untuk menghilangkan kejenuhan dan kesepian, dia bermain gadget. Dia juga berhubungan sama orangtua dan teman-temannya lewat smartphone,” tandasnya. (adn/yan)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas