Kota Malang
Salat Tarawih Perdana di Masjid Agung Jami’ Kota Malang Meluber hingga Teras
Memontum Kota Malang – Salat Tarawih perdana di Masjid Agung Jami’ Kota Malang, disambut antusias sejumlah umat muslim. Bahkan, jamaah harus hingga meluber di teras masjid, pada Rabu (22/03/2023) malam.
Wakil Ketua Takmir Masjid Agung Jami’ Kota Malang, Mahmudi Muhith, mengatakan jika padatnya pelaksanaan Salat Tarawih di hari pertama, sebenarnya memang sudah lazim terjadi. Terlebih, saat ini kondisi suasana dianggap normal atau tidak seperti saat pandemi, yang ada pembatasan.
“Perbedaannya dengan Salat Tarawih sebelumnya, itu dahulu masih ada Prokes. Seperti harus menggunakan masker dan prosedur cuci tangan, tetapi sekarang sudah dilonggarkan. Untuk sorban dan sajadah, jamaah sudah bisa bawa sendiri,” jelas Mahmudi, Kamis (23/03/2023) tadi.
Kemudian, dikatakannya jika kapasitas dari Masjid Agung Jami’ Kota Malang, mampu menampung sekitar 3 ribu hingga 5 ribu jamaah. Untuk tempat jamaah laki-laki sendiri, diarahkan untuk menempati di ruang utama sampai serambi masjid. Sementara untuk jamaah perempuan, diarahkan ke lantai satu sebelah utara dan sebagian berada di lantai dua dan lantai tiga.
Baca juga:
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
“Namun terkadang, dari jamaah sendiri memilih untuk melakukan salat di teras masjid. Jamaah mulai berdatangan itu sejak sore hingga menjelang Salat Maghrib,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan, walaupun saat Salat Tarawih terlihat begitu ramai, pihaknya tidak mengerahkan petugas khusus. Hanya mengerahkan marbot masjid dan bantuan beberapa anak pondok.
“Karena biasanya pada 10 hari pertama jamaahnya banyak, lalu 10 hari kedua berkurang. Baru 10 hari terakhir itu bertambah lagi. Malah sebagian itu kan lanjut ada Iktikaf,” ujarnya.
Selain itu, Mahmudi juga menyampaikan jika selama bulan Ramadan ini, Masjid Agung Jami’ Kota Malang, juga sudah menyiapkan berbagai program khusus. Seperti, pengajian manasik haji dan umrah, kuliah subuh dan kuliah jelang berbuka hingga peringatan Nuzulul Qur’an. Termasuk juga layanan takjil berbuka puasa bagi para musafir atau jamaah.
“Sedikitnya kami menyiapkan sebanyak 500 porsi, untuk buka puasa. Tetapi, itu juga belum termasuk dari sumbangan para jamaah,” lanjutnya.
Pihaknya juga mengaku bersyukur, karena Ramadan kali ini begitu terasa keberkahannya. Terlebih, dengan berbarengannya pelaksanaan ibadah puasa, baik dari NU maupun Muhammadiyah.
“Kalau sama (bareng, red), alhamdulillah jadi makin kelihatan semarak. Meskipun, perbedaan itu sudah kita anggap sebuah rahmat yang harus kita hargai,” imbuh Mahmudi.
Sebagai informasi, jamaah Muhammadiyah memang sebelumnya telah menetapkan bahwa awal Ramadan jatuh pada Kamis (23/03/2023). Ditetapkannya awal Ramadan, mengacu pada Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1444 H yang diterbitkan beberapa waktu lalu. Sehingga Salat Tarawih pertama di bulan Ramadan juga dilakukan serentak, pada Rabu (22/03/2023) malam. (rsy/sit)