Kota Malang

Sampah Sumbat Drainase, Biang Banjir Kota Malang

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang——Hujan lebat yang mengguyur Kota Malang, Senin sore (10/12/2018) menyebabkan beberapa titik wilayah di kota Malang mengalami genangan air yang parah. Terpotret diantaranya di kawasan Sukarno Hatta, jalan Gajayana dan Bantaran, serta kejadian pohon tumbang (arjosari, merjosari), longsor dua kendaraan masuk ke amblasan tanah (di bukirsari dan kawasan telagawangi) dan restoran ringin sari terpapar.

Merespon hal tersebut, Walikota Sutiaji telah memerintahkan jajaran Perangkat Daerah Pemkot untuk bergerak cepat dan bergerak dengan segenap potensi yang dimiliki.

“Cuaca ekstrem kita tidak tahu datangnya, dan juga melanda beberapa daerah lainnya di Indonesia. Namun demikian atas nama Pemerintah Daerah saya sampaikan permohonan maaf kepada segenap warga yang terdampak. Ini pekerjaan rumah kita semua, karena dari langkah awal memetakan dan mendata titik kejadian. Disebabkan oleh dampak tidak ditutupnya DAM air kawasan Dau, sehingga debit air sungai tidak menampung dan menggelontor ke bawah. Hal lain adalah sampah sampah yang mengganggu saluran air dan jumlahnya tidak main main. Saya telah perintahkan untuk tangani itu semua, “ujar Sutiaji.

Hadi Priyanto, Plt. Ketua Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Malang menyampaikan, personel BPBD sudah turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan assesment terkait dengan bencana yg terjadi. Selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah mengevakuasi korban terdampak dan pemberian bantuan darurat yg di perlukan serta melakukan penyedotan daerah daerah yg tergenang.

Advertisement

Namun dikarenakan keterbatasan personil dan sarana prasarana maka dilakukan sebatas kemampuan secara maksimal. Bencana yg datang juga sporadis di beberapa titik perlu kewaspadaan kita semua, masyarakat dan dunia usaha. Tanggung jawab bencana ini adalah tanggung jawab kita semua, sehingga perlu adanya kepedulian dari masing2 institusi dan masyarakat.

“Kita sudah koordinasi dengan OPD yang lain untuk penanganan ini seperti DPUPR, PERKIM, PMI, Dinkes, dll. Sementara ini 90% personel dibantu relawan fokus di gribig gg 1 terkait anak hanyut dan lainnya di titik2 banjir,” info Handi. (hms/yan)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas