Berita Nasional
Sandiaga Uno Sebut 3G sebagai Kunci Industri Digital Nasional
Memontum Surabaya – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menyebut 3G atau Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama), dan Gaspol (garap semua potensi online) sebagai kunci pertumbuhan industri digital nasional. Sandiaga Uno menjelaskan, bahwa strategi tersebut dimunculkan lantaran situasi pandemi membuat ekosistem industri digital Indonesia semakin berkembang dan mendorong Indonesia untuk segera beradaptasi.
“Di sektor televisi dan radio cukup menarik. Selama pandemi malah mengalami peningkatan 10,4 persen,” kata Sandiaga Uno, dalam peringatan 67 tahun Unair dalam talkshow bertajuk ‘Masa Depan Penyiaran dan Multimedia di Era Industri Digital’, Jumat (19/11/2021).
Seperti Sinetron Ikatan Cinta, kata dia, kesukaan ibu-ibu, dampaknya luar biasa. Industri audio-visual prospeknya sangat menjanjikan. Lebih lanjut Sandiaga menjelaskan, bahwa prospek tersebut menghimbau pelaku industri kreatif dan digital untuk segera berinovasi dan menciptakan konten-konten menarik untuk mengisi dunia penyiaran dan multimedia di Indonesia.
Baca juga :
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
Sebagai contoh, Sandiaga menyebut program Voice Over Indonesia Academy (VOICE) yang diluncurkan kementeriannya pada tahun 2021. “Di situ kami mengakomodasi kebutuhan suara, film, iklan, video, podcast. Ada pelatihan dasar dan mentor berpengalaman yang siap membantu produksi konten dan audio yang menarik,” jelasnya.
Sandiaga bahkan mencontohkan, dubbing atau alih bahasa berbagai serial Netflix seperti Money Heist hingga drama Korea sebagai salah satu market besar bagi penyuka voice over maupun insan muda kreatif Indonesia.
Lebih lanjut Sandiaga pun menyanggah anggapan digitalisasi yang berpotensi membunuh lapangan pekerjaan. “Memang benar ada setidaknya 23 juta lapangan pekerjaan hilang. Tapi ada 46 juta lapangan pekerjaan baru yang lebih maju dan kreatif yang dihadirkan lewat industri digital,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya menekankan bahwa masyarakat harus bergerak cepat beradaptasi dengan perkembangan digital (Gercep), mengedepankan kolaborasi dibanding kompetisi (Geber), serta memaksimalkan potensi digital sebagai simbol ekonomi kreatif (Gaspol). (ade/sit)