Kota Malang
Serahkan Penghargaan STBM 5 Pilar Tiga Kelurahan, Pj Wali Kota Malang Harapkan Penurunan Stunting
Memontum Kota Malang – Tiga kelurahan di Kota Malang, yaitu Kelurahan Arjowinangun, Kelurahan Lesanpuro dan Kelurahan Balearjosari, mendapatkan penghargaan penerima Sanitasi Terpadu Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar, di salah satu hotel Kota Malang, Selasa (14/11/2023) tadi.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, dalam kesempatan itu menyampaikan jika penghargaan tersebut diberikan kepada tiga kelurahan, karena sudah menerapkan lima pilar. Diantaranya, yaitu stop buang air besar sembarangan (BABS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan air minum dan makanan di rumah tangga, pengamanan sampah rumah tangga (PSRT) dan pengamanan limbah cair rumah tangga (PLCRT).
“Kita harapkan nanti terkait STBM 5 pilar ini, tetap mereka lakukan dan konsisten. Jangan dianggap sudah menerima sertifikat, tetapi akhirnya tidak menerapkan sepenuhnya. Karena sanitasi ini sangat penting, terutama berpengaruh juga ke stunting,” kata Pj Wali Kota Wahyu.
Baca juga:
Pihaknya juga menyampaikan, jika prosentase antara gizi dengan sanitasi, sangat signifikan berpengaruh pada angka stunting. Sehingga, diharapkan melalui monitoring dan evaluasi (Monev) tersebut, juga bisa menjadikan Kota Malang bebas dari sanitasi buruk.
“Keseluruhan rata-rata memang masih ada yang belum menerapkan STBM 5 pilar. Tapi harus kita pantau, misalnya seperti kampung-kampung yang padat dan berada di pinggir sungai, itu tetap harus kita pantau,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, menyampaikan jika sampai dengan saat ini dari 57 kelurahan yang ada di Kota Malang, sudah ada enam kelurahan yang menerapkan dan mengimplementasikan STBM 5 pilar tersebut. Diantaranya juga Kelurahan Cemorokandang, Kelurahan Sawojajar dan Kelurahan Arjosari.
“STBM ini mengubah perilaku masyarakat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kalau PHBS ini sudah bisa, tentu akan mencegah beberapa hal, seperti penyakit yang berbasis lingkungan. Terkait program prioritas pemerintah seperti stunting akan sangat berpengaruh terhadap kondisi STBM yang ada di masyarakat,” kata Husnul.
Lebih lanjut, program STBM 5 pilar tersebut ke depan juga akan terus berjalan dan menyasar beberapa kelurahan lainnya. Sehingga, dibutuhkan keterlibatan OPD dan stakeholder terkait. Selain itu, juga akan melakukan koordinasi bersama dengan Asosiasi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi Indonesia (KOPSI).
“Itu nanti yang juga dikoordinasikan. Di tiap-tiap kelurahan yang ada di Kota Malang itu sudah ada tim STBM kelurahan. Mereka akan melakukan monev sepanjang tahun. Kira-kira dari lima pilar ini mana yang belum memenuhi. Kalau belum, kenapa. Nanti dikoordinasikan bareng-bareng,” imbuhnya. (pro/rsy/sit)