Kota Malang
Siapkan Langkah Penanganan Banjir, DPUPRPKP Kota Malang Uji Forensik Proyek Jacking
Memontum Kota Malang – Masalah banjir masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Kota Malang. Karena itu, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang sedang menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mengatasi persoalan tersebut.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menyampaikan bahwa salah satu upaya yang dilakukan itu yakni dengan melalui proyek jacking. Karenanya, itu akan dibangun di kawasan Jalan Galunggung.
“Rencana jacking itu nanti, akan dilakukan uji forensik dahulu melalui dana Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun ini. Lalu dilanjutkan dengan review Detailed Engineering Design (DED) pada tahun 2025. Untuk proyek konstruksinya sendiri akan dilakukan pada 2026 berdasarkan hasil review DED tersebut,” ujar Dandung, Sabtu (31/08/2024) tadi.
Untuk biaya konstruksinya sendiri, lanjutnya, baru akan diketahui setelah review DED selesai yakni di tahun 2025. Sementara itu, untuk uji forensik konstruksi anggaran yang disiapkan yaitu sebesar Rp 500 juta.
Baca juga :
“Forensik ini bertujuan untuk melihat kondisi dan kekuatan konstruksi yang ada saat ini. Apakah masih layak untuk dilanjutkan atau perlu dibangun yang baru. Hasilnya akan kita ketahui pada akhir tahun ini,” tambahnya.
Selain itu, juga melalui pembuatan bozem yang ada di kawasan Jalan Bareng. Namun, hal itu masih terkendala lahan. Sehingga, proses penyelesaian harus segera dilakukan.
“Pak Pj meminta agar masalah status lahan di kawasan Bareng ini diselesaikan terlebih dahulu. Supaya nanti kalau sudah menjadi bozem dapat berjalan dengan lancar,” tambahnya.
Tak hanya itu, banjir yang terjadi di wilayah Jalan Soekarno-Hatta (Suhat) juga menjadi perhatian penting. Sehingga dalam hal ini DPUPRPKP Kota Malang sedang menyiapkan surat usulan baru kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Proyek di Suhat ini menjadi prioritas Pak Pj dan kami diminta untuk segera menyiapkan usulan baru dengan materi yang sama seperti sebelumnya. Proyek ini meliputi tidak hanya perbaikan drainase, tetapi juga penataan kawasan dan pedestrian agar lebih nyaman bagi masyarakat,” imbuh Dandung. (rsy/sit)