Kota Malang
SMK PGRI 3 Umumkan Kelulusan Saat Rekreasi
Memontum Kota Malang — Meski SMA/SMK lainnya melakukan pengumuman kelulusan serentak, Kamis (3/5/2018). Namun SMK PGRI 3 Malang justru menunda pengumuman kelulusan. Uniknya, pengumuman kelulusan dilaksanakan di Pulau Bali pada Senin (14/5/2018). Sementara yang menerima surat bukti kelulusan yaitu orang tua atau walimurid, yang diberikan di sekolah di hari yang sama.
Bidang Kerjasama Industri (BKI) SMK PGRI 3 Malang, Anthoni Rahman mengatakan, lebih dari dasawarsa tidak ada wisuda. Namun diganti dengan refreshing menghilangkan penat dan memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan antar siswa sebelum menapak jenjang berikutnya. Selain itu, jeda waktu setelah UNBK hingga pengumuman, digunakan untuk perbaikan dan upgrade, agar siswa benar-benar siap bekerja setelah kelulusan.
“Pertama, target utama SMK PGRI 3 Malang adalah siswa bekerja, sebelum dan sesudah kelulusan. Sejak November 2017, BKI melaksanakan rekrutmen kerja dengan mengundang perusahaan. Yang diterima langsung diinden perusahaan untuk bekerja setelah kelulusan. Bahkan ada yang setelah ujian, langsung bekerja. Alasan kedua, pengumuman kelulusan tidak dilakukan di sekolah, untuk menghindari kesan hura-hura, corat-coret, ngebut di jalan, dan lainnya,” jelas Anthoni, di ruang kerjanya.
Dijelaskannya, dalam rekreasi ke Bali tersebut, sekitar 823 anak tersebut tak lagi dikenakan biaya tambahan, alias gratis. Nantinya mereka akan berangkat Minggu (13/5/2018) dan Selasa (15/5/2018) malam sudah tiba di Malang. Sebelum keberangkatan, siswa diberikan pembekalan agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
“Ada beberapa aturan yang harus dipatuhi siswa, karena mereka masih calon lulusan, terutama siswi. Jika ada pelanggaran berat, bisa jadi tak diluluskan. Selama perjalanan ke Bali, siswa tidak diperbolehkan membawa hp agar tidak mengetahui pengumuman yang diterima orang tua. Bagi yang tidak bisa ikut rekreasi karena sudah bekerja lebih dulu, akan menerima pengumuman Selasa (15/5/2018),” jelas Anthoni.
Disinggung tentang kemerosotan nilai yang terjadi hampir di semua sekolah, tak terkecuali SMK PGRI 3 Malang yang sebelumnya sempat meraih 3 juara dalam 10 besar. Anthoni menjelaskan bahwa hal itu didasari oleh menurunnya motivasi siswa untuk meraih nilai tinggi. “Sebab mereka tahu kalau UNBK bukan sebagai dasar kelulusan. Meski grade soalnya sama saja. Dan ini menjadi evaluasi bagi semua guru di semua sekolah. Pun kedisiplinan juga sedikit berkurang, karena berbenturan aturan hukum, jika ada kesalahan guru sedikit bisa dilaporkan ke hukum,” tukas Anthoni. (rhd/yan)