Kediri
SPP Tembus 200 Ribu, Ratusan Murid SMAN 6 Kota Kediri Demo Minta Diturunkan
Memontum Kediri–Karena uang SPP tembus Rp 200 ribu per bulan, Ratusan pelajar SMAN 6 Kota Kediri turun ke jalan menggelar aksi demo. Mereka menuntut kepala sekolah (Kasek) menurunkan pembayaran SPP dan membebaskan dari berbagai tarikan yang selama ini dirasakan memberatkan para wali murid.
Aksi para pelajar dimulai sejak pukul 07.00 WIB, mereka berkumpul di halaman sekolah, Jalan Ngasinan-Rejomulyo Kota Kediri. Mereka membawa poster yang bertuliskan ‘Tolak Kepala Sekolah SMAN 6 Menyalahgunakan Jabatan, Sekolah Termahal’
Pramudia Hasbi, salah satu pelajar kelas 12 mengaku aksi ini dilakukan karena tingginya uang SPP hingga dianggap kurang terbukanya pihak sekolah terhadap pelajar dan orang tuanya.
‘Ini ketiga kalinya kami melakukan unjuk rasa, dengan tuntutan yang sama, uang SPP yang tinggi dan kurang terbukanya rincian iuran SPP,’ jelasnya.
Lebih lanjut Hasbi memambahkan, dengan.alasan untuk.pembangunan, sekolah terus menaikkan SPP hingga rembus Rp 200 ribu. ‘SPP sudah naik 3 kali, dulu 80 Ribu, sekarang 200 Ribu. Katanya untuk bangun aula, tapi jadinya ruangan pertemuan kecil, pembebasan lahan yang katanya akan jadi aula, jadinya tempat parkir tanpa atap,’ tambahnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 6 Kota Kediri, Abdul Basith mengaku memang SPP disekolah nya Rp 200 ribu. Besaran SPP tersebut untuk.memenuhi kebutihan sarana dan prasarana sekolah.’ ini semua kembali untuk memenuhi kebutuhan sarpras yang sangat mendesak,’ katanya kepada Memo X
Besaran SPP Rp 200 ribu tersebut memurut Basith, sesuai ketentuan dari pemerintah untuk Kota Kediri Rp.120 ribu, Rp.30 ribu untuk dana pendamping hibah dan yang Rp.50 ribu untuk pembangunan laboratorium IPA.’ ini pun sudah merupakan hasil.rapat komite dan wali murid, bukan rekayasa kami,’ lanjut Basith
Tak puas dengan jawaban kepala sekolah, ratusan pelajar memilih mogok belajar dan pulang usai mendengarkan penjelasan kasek, karena mereka menganggap pihak sekolah hanya janji-janji belaka.
‘Kami capek dan merasa dipermainkan Kasek, hanya janji-janji saja. Kami ingin kepastian bukan janji. Ini ketiga kalinya aksi kami dan jawabannya sama,’ kata Pramudia.(mid/aji/yan)