Kabupaten Malang
Tari Topeng Bapang Syarat Utama Kelulusan di SDN Permanu 3 Pakisaji
Memontum Malang— Sekolah Dasar Negeri Permanu 3 Pakisaji mewajibkan peserta didiknya menguasai tari topeng Bapang sebagai syarat kelulusan. Ini sebagai upaya melestarikan budaya lokal Malangan. Sanimin Hari Subagyo, Kepala Sekolah Dasar Negeri Permanu 3 Pakisaji menjelaskan, ekstra kurikuler tari topeng Bapang di lembaganya yang dilakukan setiap hari Sabtu, adalah upaya melestarikan budaya lokal dan menghargai jasa almarhum maestro Mbah Karimoen.
SDN Permanu 3 mewajibkan kepada semua peserta didik mulai kelas 1-6 agar ikut ekskul tari topeng bapang dalam rangka melestarikan budaya lokal yakni tari topeng bapang sebagai ciri khas tari topeng malangan. Tari Topeng Bapang bersumber dari Dusun Kedungmonggo di bawah pimpinan (Alm) Maestro Mbah Karimoen yang sekarang di bawah pimpinan Pak Suroso sebagai penerusnya.
SDN Permanu 3 Pakisaji dalam melestarikan tari Bapang, mewajibkan bagi siswa kelas 1-6 harus bisa menguasai tari ini. Caranya, dengan menari setiap hari Sabtu secara massal mulai pukul 06.45 sampai selesai sebagai pengganti senam di halaman sekolah.
“Ini dilakukan hanya hari Sabtu saja sebagai ganti senam sebagai upaya melestarikan budaya dan menghormati maestro topeng Malangan Mbah Karimoen,” ungkapnya.
Ekskul tari topeng Bapang ini harus dikuasai anak didiknya sebelum menguasai tari tari kreasi yang lain di era modern saat ini. Pembina tari topeng Bapang, Sucipto juga menyepakati bahwa tari ini dimasukan dalam aturan akademik sebagai salah satu pra syarat bagi siswa kelas 6 yang akan lulus harus bisa menguasai tari Topeng Bapang.
Tari Topeng Bapang untuk bisa dikuasai secara baik maka kelas satu, dua dan tiga setiap Sabtu juga ikut meniru kakaknya yang sudah mulai mahir saat nari massal di halaman sekolah. Harapannya, tari topeng Bapang massal di halaman sekolah pada intinya sebagai upaya melestarikan budaya lokal. Karena tari ini merupakan ciri khas tari topeng malang dari wilayah Pakisaji Desa Kedungmonggo. Sedangkan tujuan secara luas agar anak-anak menghargai budaya lokal bukan sekedar tari topeng saja.
Sucipto, pengasuh tari topeng Bapang SDN Permanu 3 Pakisaji menambahkan, “Yah tari ini diwajibkan agar anak mencintai budaya bangsanya dan menghormati Mbah Karimoen sebagai maestro tari topeng Malangan.” (met/yan)