SEKITAR KITA
Teliti Paus, 12 Rombongan Mahasiswa FKH Unair Minta Bantuan Evakuasi Perahu yang Dinaikki
Memontum Surabaya – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya menurunkan 1 tim beranggotakan 10 orang terdiri dari rescuer dan petugas medis untuk evakuasi 12 orang yang terdampar di Pantai Kenjeran Surabaya, Selasa (16/05/2023) tadi. Sebanyak 12 orang yang terdiri dari dokter hewan, mahasiswa FKH Unair dan nelayan, meminta evakuasi setelah perahu yang ditumpangi melakukan penelitian terhadap paus yang terdampar, kandas dan terjebak lumpur.
“12 orang tersebut meminta bantuan evakuasi karena perahu mereka kandas dan tidak bisa kembali,” jelas Kepala Kantor SAR Surabaya, M Hariyadi.
Sebanyak 1 perahu karet Basarnas dengan awak 3 rescuer Basarnas dan 1 orang dari BPBD sekitar pukul 15.00 diberangkatkan dari Mangrove Wonorejo dengan membawa air minum untuk survivor di lokasi kejadian.
Baca juga :
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Sempurnakan Regulasi Aturan PPDB
- Dispendukcapil Kota Malang Terus Genjot Capaian Identitas Kependudukan Digital
- Harga Bawang Merah Naik, Pj Wali Kota Malang Rencanakan Kerja Sama Antar Daerah
- Harga Bawang Merah di Kota Malang Melonjak Naik Hingga Rp 65 Ribu
- DPRD Jombang Gelar Paripurna Penyampaian Rekomendasi atas LKPJ Bupati
“Jarak dari Mangrove ke Wonorejo ke lokasi kejadian sekitar 1 jam dengan mengingat permukaan air laut yang mulai surut, kita tidak bisa menurunkan perahu karet dari Pantai Kenjeran” jelas Komandan Tim Basarnas Surabaya, Octavino, menambahi.
Selanjutkan pukul 15.20 perahu karet BPBD diberangkatkan dengan membawa logistik untuk survivor. “Rencananya 1 perahu karet dari Damkar Surabaya juga akan diberangkatkan, sehingga dengan total 3 perahu karet Tim SAR gabungan diberangkatkan untuk penjemputan 12 orang survivor,” imbuh Hariyadi. Setelah dievakuasi dengan perahu karet, 12 orang survivor akan dievakuasi menuju Posko Tim SAR Gabungan di Mangrove Wonorejo. (hms/gie)