Hukum & Kriminal
Tengkurap di Rel, Pria Tua di Kota Malang Meregang Nyawa Ditabrak KA Panataran
Memontum Kota Malang – Seorang pria tanpa identitas tertabrak Kereta Api (KA) Penataran Dhoho jurusan Blitar Surabaya di rel kereta api Jl Gadang Gang XII, RT 8 /RW 5, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jumat (18/02/2022).
Pria yang diperkirakan berusia 70 tahun tersebut, terseret sekitar 20 meter hingga membuatnya meregang nyawa seketika di lokasi kejadian. Tidak ditemukan identitas yang melekat di tubuhnya. Jenazahnya kemudian dibawa ke kamar jenazah RSSA Malang dengan status Mr X.
Informasi Memontum.com bahwa sebelum kejadian, korban tampak duduk di pinngir rel kereta api. ” Kejadiannya sekitar pukul 13.00. Awalnya saya melihat korban duduk di rel. Tak lama kemudian korban berjalan ke arah utara. Dihampir bersamaan melaju KA Panataran Dhoho dari selatan ke utara,” ujar Misnan (55), saksi mata.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
Karena ada yang berjalan di tengah rel, KA Panataran mencoba memberikan tanda dengan berkali-kali membunyikan bel. Saat itu bukannya menghindar, karban malah tengkurap. “Saat itu korban malah tengkurap hingga tertabrak kereta api tersebut,” ujar Misnan.
Benturan pun terjadi, tubuh korban terseret hingga 20 meter dan tewas seketika dengan luka parah pada bagian tubuh dan kepala. Kejadian ini selanjutnya dilaporkan ke Polsek Sukun hingga petugas segera tiba di lokasi kejadian. Adapun ciri-cirinya berusia sekitar 70 tahun. Memakai kaos warna biru, pakai sarung kotak-kotak dan rambutnya berwarna pirang.
Kapolsek Sukun Kompol Nyoto Gelar membenarkan adanya kejadian tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan. Termasuk juga mencari identitas korban. Warga setempat tidak ada yang mengenalinya,” ujar Kompol Nyoto Gelar. (gie)