Kota Batu
Terbang Tandem Paralayang di Gunung Banyak Kota Batu Jadi Sensani Beda Wisatawan saat Liburan
Memontum Kota Batu – Wisata paralayang yang berada di Gunung Banyak, Kota Batu dan landing di area Kelurahan Songgokerto, menjadi jujukan wisata tersendiri saat libur Lebaran Hari Raya 1444 H. Wisata beradrenalin dengan terbang tandem untuk wisatawan, memiliki kenangan dan sensasi yang mendebarkan hingga membuat deg-degan selama di udara.
Salah satu wisatawan asal Sidoarjo, Santoso, mengatakan baru kali ini merasakan serunya terbang tandem dengan paralayang. Karena, sudah beberapa tahun diinginkannya dan baru libur Lebaran tahun ini bisa terlaksana.
“Saya sudah beberapa tahun lalu, ingin sekali naik paralayang. Namun, baru kali ini impian itu tercapai dan ditemani anak perempuan saya,” kata pekerja yang bekerja di Perusahaan Tekstil Bangil ini, saat ditemui di area landing Kelurahan Songgokerto, Kecamatan/Kota Batu, Selasa (25/04/2023) tadi.
Baca juga:
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Lantas, bagaimana perasaan selama terbang tandem paralayang? Menurutnya, wisata ini memiliki sensasi yang seumur-umur tidak akan dilupakan selama berwisata. “Awalnya memang deg-degan. Tetapi semakin lama makin asyik. Sehingga, bisa bebas berteriak saat di atas sana,” ungkapnya.
Mengenai jasa terbang, imbuh Santoso, bisa dibilang tidak terlalu mahal. Karena, sesuai dengan keamanan perlengkapan tandem hingga biaya transportasi saat landing dan naik lagi ke Gunung Banyak, serta termasuk ongkos terbang.
“Tadi ongkos terbangnya Rp 400 ribu dan kalau naik lagi ke Gunung Banyak, sudah termasuk ongkos. Ya, saya yang jelas ingin naik, ketika nanti datang lagi,” paparnya.
Di tempat yang sama, wisatawan asal India yang berangkat melalui Jakarta, Roy Dbashis, mengungkapkan baru kali ini naik tandem paralayang di Gunung Banyak. Bahkan, rasa penasaran bagaimana rasanya terbang dengan paralayang atau tandem, sudah bisa dirasakan.
“Kami berencana berlibur di Kota Batu ini empat hari. Dari India, terus saya bersama tujuh orang keluarga menuju Jakarta, kemudian langsung ke sini (Kota Batu, red). Terbang tandem paralayang ini, rasanya mendebarkan sekali meskipun mantap,” kata Roy, pekerja asing yang bekerja di sebuah perusahaan asing di Jakarta ini.
Terpisah, Pilot Tandem Paralayang, Gigih, menjelaskan bahwa sejak pagi pukul 08.00 WIB sudah melakukan atau melayani tandem bersama empat tamu. Kendati demikian, sebenarnya tamu yang sudah menunggu masih banyak sekitar 30-40 orang.
“Mulai tadi pagi pukul 08.00 WIB, saya sudah tandem bersama empat orang tamu dari Jakarta, Surabaya serta India,” paparnya.
Terbang Tandem Paralayang adalah penerbangan paralayang yang dilakukan berdua. Dimana, pilot atau pengendali berada di belakang dan penumpang berada di depan posisi pilot. (put/sit)