SEKITAR KITA
Terima CSR PT Indana Paint, 20 Komunitas Malang Raya Akan Hiasi Jembatan Kedungkandang
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, terima Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Indana Paint berupa grafiti pada Jembatan Kedungkandang, Senin (15/03) tadi.
Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pun juga disediakan tempat masing-masing untuk memberi coretan pertama pada bagian jembatan yang akan dihiasi oleh grafiti itu.
Diharapkan, melalui grafiti yang akan melibatkan setidaknya 20 komunitas di Malang Raya ini, dapat menyalurkan aspirasi maupun kritikan yang kreatif.
“Melalui grafiti ini, sentuhan-sentuhan atau kritik dari mereka akan tertuang bagus. Saya kira mereka juga kelompok yang cukup kritis ya,” ungkap Wali Kota Malang, Sutiaji.
Baca juga: Jembatan Kedungkandang Dioperasikan, Beberapa Warga Masih Langgar Penunjuk Jalan
Dengan langkah itu, tambahnya, diharapkan masyarakat yang melintas bisa melihat pesan moral yang tertuang.
“Karena objeknya bukan grafiti saja, nanti juga akan kita buatkan pilar-pilar di jembatan ini. Insyaallah saat HUT Kota Malang bisa rampung,” jelasnya.
Orang nomor satu di Kota Malang itu menambahkan, masyarakat boleh mengambil selfie berlatar belakang grafiti. Namun, dirinya mengharapkan tidak seenaknya sendiri mengambil foto.
“Kalau ambil selfie boleh, tapi mungkin nanti hari-hari tertentu ya. Karena ini kan juga akses jalan, orang yang mau melintas ke Muharto atau pasar ini kan melalui jalur lintas bawah,” tambahnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga lakukan monitoring ketat agar tidak ada coretan grafiti tambahan dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Direktur PT Indana Paint, Steven Antonius Sugiharto, mengakui bahwa usai Jembatan Kedungkandang diresmikan, pihaknya menerima panggilan dari Wali Kota Sutiaji.
“Sebenarnya kemarin saya di panggil pak Wali habis meresmikan jembatan ini. Beliau telpon saya menanyakan kira-kira apa yang bisa PT Indana Paint lakukan untuk jembatan ini,” ujarnya.
Sehingga melalui percakapan via telepon dengan Sutiaji itu, Steven mengusulkan pengecatan. Dengan mengusung konsep mural atau grafiti.
“Saya beri gambaran ke pak Wali, kalau tidak mural ya grafiti. Lalu beliau bilang, kalau mural sudah, akhirnya kita putuskan melakukan grafiti,” imbuhnya.
Cat yang disediakan terdapat dua jenis, yaitu cat biasa berwarna abu-abu, dan cat semprot. Terdapat sekitar 1 ton cat biasa dan 3400 kaleng cat semprot.
“Semoga itu cukup, kalau gak cukup ya pastinya nanti kita tambah. Tapi target kami, pengerjaan sekitar dua minggu. Harapannya sebelum HUT Kota Malang bisa selesai,” harapnya. (mus/ed2)