SEKITAR KITA
Terkait Isu Dugaan Pencurian Sapi, PPS Tuntut Camat Batang-batang Mundur
Memontum Sumenep – Kecemasan Warga Batang-Batang usai beredarnya video camat yang viral saat dirinya meminta kepada para Kepala Desa (Kades) untuk mencuri sapinya warga yang tidak mau di vaksin, kini berbuntut panjang. Akibat adanya instruksi tersebut kebetulan ada warga yang kehilangan sapi. Sehingga makin kuat dugaan hilangnya sapi warga disebabkan oleh adanya intruksi dari camat.
Warga merasa dirugikan atas ucapan yang tidak pantas dilontarkan oleh seorang Camat. Buntutnya, warga Batang-Batang yang tergabung dalam aliansi Pemuda Peduli Sumenep (PPS), melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Kecamatan Batang-Batang. Kamis (19/08).
Baca Juga:
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
Aksi dari PPS yang digelar dengan membawa sebuah poster bertuliskan ‘Camat meresahkan turunkan Camat’, ‘Camat wajib ganti sapi warga yang hilang’, ‘Bupati jangan diam membisu’.
Menurut Ketua PPS, Abdilah Zain, sangat menyayangkan kejadian ini. Harusnya pejabat publik ini mengayomi dan memberikan edukasi pada masyarakat pentingnya vaksinasi. Akan tetapi, kali ini edukasinya salah yang terkesan mengancam masyarakat sekitar.
“Kemarin telah dikabarkan ada warga yang kehilangan sapinya. Tentu hal ini sangat memperkuat gerakan kita bahwa atas dasar instruksi kecamatan, sudah dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Zain menambahkan, sehubungan dengan adanya sapi yang hilang, maka pihaknya akan memproses hukum dan meminta ganti sapi warga yang telah hilang. “Pada intinya kami minta tanggung jawab dari Camat atas dasar perkataannya itu. Karena dalam perkataan tersebut menunjukkan adanya dugaan perencanaan, atas kehilangan salah satu sapi warga,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Sekretaris Camat (Sekcam), Ach Rusdi, mengatakan dirinya tidak punya wewenang terkait hal tersebut. Pihaknya mengaku semuanya sudah dalam penanganan Bupati Sumenep. “Hal ini sudah kewenangan kabupaten, kami tidak punya kewenangan apapun,” jelasnya. Mengingat sapi yang hilang, lanjut Rusdi, itu hanya sebatas kebetulan saja. Sebab, di Kecamatan Batang-Batang sudah sering sekali banyak yang kehilangan sapi. “Itu hanya kebetulan saja kok. Mulai pasca Pilkada dan Pilkades itu memang sudah banyak warga yang kehilangan sapi,” jelasnya. (dan/edo/ed2)