Kota Malang

Terlena, Manajemen Arema Akui Kesalahan

Diterbitkan

-

Manajemen Arema FC (ki-ka) Presiden Arema FC, Rudy Widodo, CEO Arema FC, Iwan Budianto, Pembina Arema FC Agoes Sorjanto dan Ketua Panpel Arema Abdul Haris memberikan keterangan pers soal inseden di stadioan Kanjuruhan Malang akhir pekan kemarin ( man )

*Sanksi Berat Menunggu Arema FC

Memontum Kota Malang—-Menyandang suporter terbaik di Indonesia menjadikan manajemen Arema FC terlena. Sebagai bukti telah terjadi kerusuhan suporter didalam stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Saat itu sedang berlangsung pertandingan antara Arema FC vs Persib Bandung skor akhir 2-2. Menyikapi persoalan itu manajemen Arema FC mengakaui kesalahannya.

“Kita selaku manajemen Arema FC mengakui lalai sehingga sampai jatuh korban jiwa. Atas persoalan itu kita (manajemen Arema—red) siap menerima sanksi bentuknya apa pun dari Komdis PSSI,” tegaa CEO Arema FC Iwan Budianto, Kamis (19/4/2018) siang di kantor Arema FC.

Menurut Iwan, pemikiran manajemen Arema sama dengan Aremania. Menginginkan kemenangan dalam setiap pertandingan. Kalau saat itu Aremania kurang puas dengan manajemen Arema dianggap wajar.

Advertisement

Sebab Aremania selalu ingin timnya menang. “Kesalahan kami ada team stward yang berlaku kasar memukul saudara kita Aremania. Akhirnya penonton turun kelapangan. Lalu terjadi kerusuhan didalam lapangan,” ujar Iwan.

Berikutnya Iwan menyatakan, dalam persoalan ini yang bertanggung jawab manajemen Arema FC. “Masalah ini sudah menjadi sorotan dunia Internasional. Maka atas kejadian ini akan dijadikan bahan masukan bagi PSSI supaya tidak terulang kejadiannya,” tambah dia.

Pembina manajemen Arema FC, Agoes Soerjanto menambahkan, pasca kejadian manajemen Arema langsung bergerak menelusuri rumah sakit di Kepanjen, Pakisaji dan Kota Malang.

Termasuk mengirim perwakilan manajemen Arema FV ke Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang untuk melihat kondisi korban kerusuhan suporter dan keluarganya.

Advertisement

“Sampai Kamis siang ada 42 orang suporter yang mengadu keposko Arema. Kami bertanggung jawab seluruh biaya pengobatan dan pemulihan kesehatan teman teman Arema yang masih sakit,” jelas Agoes.

Berikutnya manajemen Arema ikut bertanggung jawab membiayai proses selamatan bagi almarhum Dimas Dhuha Ramli dan siap membantu biaya pendidikan untuk dua anak di Jombang.

“Dua anak itu usianya masih tiga bulan dan 5 tahun. Dia anak dari salah seorang Aremania dari Jombang,” tambah Agoes Soerjanto.

Ageos percaya bahwa Aremania sudah dewasa. Maka atas nama manajemen Arema FC, Agoes minta maaf atas ketidak nyamanan penonton saat terjadi kerusuhan didalam stadion Kanjuruhan Kepanjen.

Advertisement

“Khusus untuk almarhum Dimas. Sesungguhnya pasca kejadian sama temannya sudah diminta masuk ambulance. Tapi dia memilih naik motor pulang. Baru selasa pagi dibawa RSI Dinoyo,” jelas Agoes.

Berikutnya pihak RSI Dinoyo merujuknya ke RSSA Malang. Kami baru diberitahu temannya Rabu pukul 13.00. Ternyata Allah berkehendak lain. Kami sangat terpukul atas kejadian ini. Sekali lagi kami minta maaf kepasa teman teman Aremania,” sebutnya.

Panpel Arema FC, Abdul Haris menyatakan tidak menduga akan terjadi kerusuhan seperti itu. “Kita sudah dipanggil PSSI. Kita sudah menjelaskan kronologisnya. Atas kejadian ini kita akan memperbaiki standrat operasional pengamanan (SOP),” jelas dia.

Menurut Haris H-3 sebelum pertandingan Arema FC dan Persib Bandung sudah kordinasi dengan TNI dan Polri termasuk dengan team Steawrd. “Memang ada perlakuan kasar dari team steawrd. Kami akan membenahi kelemahan itu,” pungkas dia. ( man/yan )

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas