Kota Malang
Tingkatkan Kinerja ASN, Pemkot Gelar Bimtek Revolusi Mental
Rencanakan Monitoring Keberadaan ASN di Jam Kerja
Memontum Kota Malang – Pemkot Malang berupaya untuk meningkatkan kinerja para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di lingkungannya. Peningkatan ini salah satunya dengan melakukan kegiatan Revolusi Mental. Hal ini akan dilakukan secara terus-menerus agar para ASN ini tetap bisa meningkatkan skill-nya.
“Komitmen kami ya terus mengasah. Terkait revolusi mental ini untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat dengan sepenuh hati, rasa senang, dan ikhlas. Namanya juga manusia, pasti ada salah dan rasa ingin nambah. Makanya ini kita tingkatkan terus supaya ingat bahwa ada yang lebih penting di kemudian hari,” jelas Walikota Malang, H. Sutiaji, usai membuka Bimtek Revolusi Mental, di Aria Gajayana Hotel, Senin (11/3/2019).
Bimtek Revolusi Mental diikuti oleh 392 orang pejabat pengawas eselon IV di Lingkungan Pemkot Malang. Revolusi mental merupakan salah satu agenda dalam nawa cita yang bertujuan untuk menggalakkan pembangunan karakter dan mempertegas kepribadian, serta jati diri bangsa sesuai dengan amanat Trisakti Soekarno, yakni berdaulat secara politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Sutiaji menjelaskan, Sumber Daya Manusia merupakan aset paling baik dalam memaksimalkan sumber daya yang lain. Pasalnya, segala kekayaan bangsa tidak akan bisa maksimal tanpa ada SDM bermental baja. Revolusi mental merupakan investasi jangka panjang dan kunci dari sebuah keberhasilan.
“Dengan membangun karakter yang mengutamakan kejujuran, terdidik, dan toleran, diyakini bisa membawa perubahan bangsa Indonesia, menjadi bangsa yang memiliki karakter kuat, jujur, dan beretos kerja tinggi,” jelas suami Widayati Sutiaji ini.
Dalam penerapan di lapangan, Sutiaji bakal melengkapi ASN dengan aplikasi semacam GPS yang dilengkapi chip, sehingga keberadaannya saat jam kerja bisa terlacak.
“Kalau mereka sudah tanda tangan (presensi), tapi masih di rumah, nah ini akan kelihatan. Nah ini juga berkaitan langsung dengan tukin-nya (tunjangan kinerja). Bukan bermaksud membatasi, harapannya nanti mereka bisa menyadari bahwa melayani masyarakat itu sebuah kebutuhan yang memerlukan perilaku baik,” tandas Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Malang, Anita Sukmawati, menyatakan, maksud dilaksanakannya bimtek revolusi mental ini, diantaranya agar ASN mampu mengubah dan memiliki pola pikir baru dalam rangka memimpin dan/atau mengelola reformasi birokrasi di unit kerjanya. Serta menyelaraskan program reformasi birokrasi secara menyeluruh, khususnya di lingkungan Pemkot Malang.
“Tujuan pelaksanaan bimtek ini adalah meningkatkan kompetensi aparatur sipil negara dalam melakukan perubahan yang cepat, agar terwujudnya aparatur sipil negara yang mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas,” terang Anita. (adn/yan)