Kota Batu

Tujuh Murid SMAN 3 Batu Jadi ‘Korban Gempa’, Untung SIGAB Tanggap

Diterbitkan

-

Memontum Kota Batu—Tujuh siswa SMAN 3 Batu menjadi korban gempa yang melanda Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Selasa (14/11/2017) pagi tadi. Untung saja tim Siaga Aman Bencana (SIGAB) Batu cepat bereaksi dan tanggap dalam mengevakuasi para korban. Kegiatan simulasi pelatihan penanggulangan bencana digelar SMAN 3 Batu tersebut bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batu dan Palang Merah Indonesia (PMI) diikuti oleh 116 pelajar kelas XI.

 

Simulasi diawali saat sirine berbunyi kencang tanda bencana gempa bumi terjadi. Begitu mendengar sirene, berbagai teknis tahapan evakuasi dan materi kebencanaan pun mulai diperagakan para tim SIGAB. Mulai dari manajemen pelatihan resiko bencana, pelatihan pertolongan pertama kedaruratan, dan juga shelter.

 

Advertisement

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu Gatot Nugroho menjelaskan bahwa giat simulasi ini adalah penerapan program sekolah/madrasah aman bencana yang meliputi tiga pilar. Mulai dari manajemen sekolah, fasilitas sekolah dan kesiapsiagaan SDM menghadapi bencana.

 

“Perwujudan sekolah/madrasah aman bencana setidaknya harus memenuhi tiga pilar tersebut. Terpenting adalah peningkatan kapasitas manusia dalam ketangguhan dan kemandiriannya dalam menghadapi bencana,” tegasnya usai simulasi.

 

Advertisement

Senada, Wakil Kepala Humas SMAN 3 Kota Batu Yusuf M mengatakan giat simulasi bencana sebagai upaya untuk menyiapkan anak didik kita menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi. “Dengan begitu, kepedulian dan kedisiplinan anak didik terhadap lingkungannya,” harapnya.

 

“Semoga simulasi memberikan motivasi tersendiri terhadap pelajar dan bisa menularkan pengalamannya kepada keluarga dan masyarakat sekitar, “sambungnya.

 

Advertisement

Seperti dikatakan Safiera Pratandia Christy yang juga aktif di tim SIGAB SMAN 3 Kota Batu. Menurutnya, pentingnya giat simulasi ini mengingat letak geografis sekolahnya yang berada di titik rawan bencana yakni gempa, tanah longsor dan angin puting beliung.

 

“Sebab itu harapan dari kami agar kegiatan ini bisa terus berkelanjutan. Dan kami juga bisa turut terjun langsung di tengah masyarakat dalam aksi penanggulangan bencana,” harap siswi kelas XI IPA ini.

 

Advertisement

Perlu diketahui, program sekolah/madrasah aman bencana ini merupakan program khusus untuk dua sekolah percontohan, yakni SMAN 3 Kota Batu dan SMA Immanuel. Tim SIGAB SMAN 3 sendiri telah dibentuk sejak Oktober 2017 lalu dengan keanggotaam sejumlah 30 siswa dan 5 guru.

 

Sejauh ini BPBD Batu sudah memberikan materi kepada beberapa sekolahan SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA diharapkan para pelajar di Kota Batu paham dikala ada bencana alam disekitarnya. (cw2/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas