Kota Batu
Tuntut Penyelesaian Pembangunan Lahan Relokasi, Puluhan Pedagang Luruk UPT Pasar Kota Batu
Memontum Kota Batu – Puluhan pedagang Pasar Besar Kota Batu meluruk Kantor UPT Pasar di Kompleks Stadion Gelora Brantas Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jumat (03/12/2021) tadi. Kedatangan pedagang, untuk menuntut kejelasan penyelesaian pekerjaan yang dianggap molor dan berbelit-belit.
Dampaknya, pedagang yang telah siap direlokasi, pun menjadi bingung. Sebab, pedagang tidak bisa melaksanakan kegiatan usahanya. Karena, pedagang yang sebelumnya ada di pasar yang lama, barang dagangannya telah dikemasi.
Korlap Aksi Pedagang, Lukman Hadi, mengatakan dalam orasinya bahwa para pedagang yang setuju dengan pembangunan pasar besar, bermaksud untuk menanyakan kepada pelaksana proyek mengenai lahan relokasi tentang progres pekerjaan.
“Kami bersama para pedagang yang setuju pembangunan, sengaja mendatangi UPT untuk meminta kejelasan penyelesaian pekerjaan,” tegas Lukman.
Pedagang berdalih, ujarnya, bahwa selama pasar penampungan (relokasi, red) belum rampung, maka pedagang yang dirugikan. Sebab, barang dagangan yang sudah dikemas dan siap pindah ke penampungan, tidak bisa di display karena tempatnya belum siap.
“Kami ingin dipertemukan dengan penanggung jawab proyek, agar mendapatkan jawaban pasti kapan relokasi siap ditempati,” papar Lukman.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
- Sosialisasi Perubahan Permendagri Soal BMD dan Aset, Pj Wali Kota Malang Ingatkan Kehati-hatian dan Tertib
- Plt Bupati Malang bersama Kemenkes Launching Integrasi Layanan Primer untuk 39 Puskesmas
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
Sementara itu, Kepala UPT, Agus Suyadi, saat menemui para pedagang menyampaikan permohonan maaf, mewakili Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Diskoumdag) Kota Batu, atas keterlambatan pekerjaan dan berjanji untuk memanggil penanggung jawab proyek agar menyampaikan secara langsung pada pedagang. “Saya mewakili Kepala Diskoumdag, memahami keluhan panjenengan (pedagang, red) semua dan sekarang kami panggil penanggung jawab proyek untuk menjelaskannya,” tambahnya.
Setelah ditunggu beberapa saat, perwakilan proyek, Hendrik, pun akhirnya menemui pedagang dan menjelaskan sebab terlambatnya pekerjaan. “Mohon maaf, barang atau material baru datang tadi malam. Tetapi hari ini, kita akan kebut untuk pengerjaannya. Tapi mohon waktu, karena tidak bisa selesai hari Sabtu. Mohon tambahan waktu sampai hari Minggu,” ucapnya.
Hanya saja, dalam pertemuan itu, pedagang tetap minta pekerjaan selesai sampai hari Sabtu, karena sudah molor dari jadwal semula. Diskusi sendiri, berjalan alot, tetapi pada akhirnya pelaksana proyek menyanggupi pekerjaan selesai Sabtu.
Kepala Diskoumdag Kota Batu, Eko Suhartono, yang datang setelah aksi selesai, langsung berkomunikasi dengan para pihak dan pada media. Dirinya mengatakan, bahwa proses itu sebenarnya sudah terjadwal sesuai dengan tahapannya.
“Lelang dan pembongkaran juga sudah selesai. Dan pembayaran telah dilakukan. Jadi, kegiatannya segera dilakukan. Yang jadi kendala, ya karena pekerjaan belum selesai tentunya ini juga menjadi masalah,” paparnya.
Karena semua pedagang pada prinsipnya menginginkan agar proses penampungan lancar dan pembangunan pasar juga segera bisa dilaksanakan. Sedangkan saat ditanyakan tentang perpindahan pedagang, mantan Kabag Humas, ini tidak mau berspekulasi dan akan menghitung dahulu segala kemungkinannya. (bir/sit)