Kota Malang
UB Pertahankan Akreditasi A
Memontum Kota Malang—–Berdasarkan keputusan BAN-PT No. 328/SK/BAN-PT/Akred/PT/XII/201
“Nilai batas untuk mendapat akreditasi A adalah 361 keatas. Hal ini berarti dari sisi nilai UB sudah dinyatakan layak, namun masih banyak yang harus kita kerjakan dan perbaiki terutama dari segi SDM. Pengembangan SDM dan percepatan jabatan dosen merupakan hal yang perlu diperbaiki. Beberapa dosen harus didorong untuk mempercepat pengurusan kepangkatan dan melanjutkan jenjang pendidikan S3,” kata Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) UB Ir. Achmad Wicaksono,M.Eng.,Ph.D.
BAN PT menerapkan standar bahwa sebuah perguruan tinggi setidaknya mempunyai 50 persen dosen S3, namun dosen S3 di UB masih sekitar 36 persen. Sementara, di bidang tata kelola dan standar penjaminan mutu, UB sudah bagus dan menjadi tolok ukur nasional, karena dinilai oleh BAN PT sudah cukup bagus. “Sedangkan untuk dosen berpangkat lektor kepala di UB baru mencapai hampir 18 persen. Ini masih sangat kurang sekali, karena BAN PT menerapkan standar sebuah perguruan tinggi mempunyai nilai minimal 50 persen dosen berpangkat lektor kepala,” katanya.
Sebelumnya disampaikan, akreditasi UB akan habis masa berlakunya pada akhir Januari 2019. Oleh karena itu, UB sudah menyusun dokumen borang akreditasi dan evaluasi diri sejak satu tahun yang lalu dan mengirimkannya pada pertengahan Juli 2018 lalu. Kemudian BAN-PT telah melakukan Asesmen Lapang (Visitasi) Akreditasi UB dengan mengirimkan tujuh asesor ke UB. Ketujuh asesor tersebut, diantaranya Ketua Tim Dr. Ir. Suhanan, DEA (Universitas Gadjah Mada), Prof. Dr. Zulkifli Dahlan, M.Si., DEA (Universitas Sriwijaya), Prof. Dr. HM. Arfin Hamid, S.H., M.H (Universitas Hasanuddin), Prof. Dr. Nadra, M.S (Universitas Andalas), Prof. Norma Afiati, M.Sc., Ph.D (Universitas Diponegoro), Prof. Dr. Ahmad Rodoni, M.M (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah), dan Dr. Dra. Dewi Susanna, M.Kes (Universitas Indonesia).
Sementara itu, Ketua Pusat Jaminan Mutu (PJM) UB Dr. Shinta Hadiyantina, S.H., M.H. berharap, UB bisa mempertahankan prestasi tersebut dengan menekankan pada outcame based education untuk menyiapkan revolusi industri 4.0. “Sebagai anggota tim penjaminan mutu, saya merasa penjaminan mutu proses Tridharma PT dan Kerjasama di UB masih perlu pembenahan di sana sini. Banyak indikator utama yang capaiannya perlu ditingkatkan. Apa yang dilaksanakan saat ini adalah tabungan untuk penilaian APT tahun berikutnya,” ungkapnya.
Rektor UB, Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, mengatakan, setelah mendapat akreditasi A, UB akan mengejar akreditasi internasional. “Raihan akreditasi yang diperoleh UB saat ini semakin menunjukkan kredibilitas perguruan tinggi di mata publik. Selain itu, akreditasi merupakan hal penting terutama bagi alumni. Hal ini berpengaruh terhadap kesempatan seorang alumni dalam mencari lapangan pekerjaan saat ini,” ungkapnya. (rhd/yan)