Berita Nasional
Udang Beku dari Cilacap Tembus Sampai Negeri Sakura
Memontum Yogyakarta – Sebanyak 18.049,47 Kg udang beku senilai USD 233.240,88 asal Cilacap, menembus pasar di Jepang.
Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Yogyakarta, Hafit Rahman, mengungkapkan bahwa kegiatan ekspor yang berlangsung pada Rabu (03/03) lalu tersebut, berlangsung dengan lancar.
“Alhamdulillah, verifikasi lapangan pada ekspor udang beku (Frozen Shrimp), dengan tujuan negara Jepang yang berlangsung kemaren berjalan lancar,” kata Hafit di Yogyakarta, Jumat (05/03) tadi.
Hafit menambahkan, Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang melakukan ekspor produk udang beku ini adalah PT. Toxindo Prima.
Pelaku usaha yang beralamat di Jalan Lingkar Timur No. 5 Tegalkamulyan Cilacap, Kabupaten Cilacap tersebut, merupakan wilayah satuan kerja dari Stasiun KIPM Yogyakarta.
Dikatakannya, bahan baku udang beku ini berasal dari wilayah Cilacap, purworejo dan Kebumen, yang terdiri dari udang budidaya dan udang laut.
“Semuanya melalui penerapan proses Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang dilakukan rutin melalui surveillance penerapan HACCP secara berkala oleh tim Inspektur Mutu Stasiun KIPM Yogyakarta,” urainya.
Ke depan, Hafit akan memastikan jajarannya untuk selalu membuka diri dan siap jemput bola agar pelaku usaha tetap bisa ekspor.
“Kita akan terus berkolaborasi dan bersinergi untuk meningkatkan ekspor komoditas perikanan, khususnya dari Yogyakarta,” terangnya.
Sebagai informasi, di bawah komando Menteri, Wahyu Sakti Trenggono, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), akan fokus mendorong ekspor komoditas yang bernilai ekonomi tinggi seperti udang, lobster dan rumput laut.
BACA JUGA: KKP Kembangkan Stelina untuk Lancarkan Ekspor dan Kendalikan Impor
Komoditas udang dipilih karena ekspor tahun lalu yang cukup tinggi, yakni mencapai 239.227 ton dengan nilai USD2,04 miliar.
Bahkan, Menteri Trenggono menargetkan volume ekspor udang bisa naik 3 kali lipat atau lebih dari 250% hingga tahun 2024 mendatang. Adapun sasaran ekspor komoditas ini diutamakan ke Amerika Serikat (AS) hingga ke China.
“KKP akan memfasilitasi pengembangan shrimp estate yakni sistem budidaya dengan skala intensif, dengan target produksi berkisar 40 ton per hektare dalam setahun,” kata Menteri Trenggono. (hms/kkp/aye/ed2)