Hukum & Kriminal
Wakapolda Jatim Pantau Percepatan Vaksinasi di Balai Desa Sengon Jombang
Memontum Jombang – Kepolisian Republik Indonesia menggelar Vaksinasi Serentak se-Indonesia. Polres Jombang sendiri, menggelar pelaksanaan itu di Kantor Balai Desa Sengon, Kabupaten Jombang. Kegiatan itu, dipantau langsung oleh Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo dan dihadiri langsung Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat, Kamis (31/03/2022) tadi. Turut hadir pula, Dansatradar 222, Letkol Lek Yudi Amrizal, Camat Jombang, Mudlor, serta beberapa kepala desa di Kabupaten Jombang.
Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pelaksanaan ini serentak dilakukan dan dipimpin langsung Kapolri bertempat di Sukabumi Jawa Barat.
“Kegiatan vaksinasi ini diharapkan bisa melakukan percepatan vaksinasi, khususnya vaksin booster. Karena tidak lama lagi, kita akan melaksanakan Bulan Puasa dan juga Lebaran. Harapan pemerintah, ketika terjadi pelonggaran saat Puasa, maka kita harus tetap disiplin Prokes, ” ujarnya.
Baca juga:
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Diharapkan dengan vaksin booster ini, masyarakat dapat melindungi diri dari bahaya Covid-19. Terutama, meningkatkan imun dan kekebalan komunal. “Apabila orang-orang sudah melaksanakan vaksin booster, diharapkan bisa melindungi mereka atau membentengi mereka dari penyebaran Covid-19. Demikian juga ketika Lebaran nanti,” ujarnya.
Ditempat sama, Kepala Dinas Kesehatan, Budi Nugroho, juga menyampaikan bahwa penyaluran vaksin booster di Kabupaten Jombang, memang agak terlambat. Akan tetapi, Kabupaten Jombang tetap berada di urutan pertama se-Jawa Timur dengan angka 11 persen.
“Kendala vaksinasi salah satunya terhadap Lansia, karena melihat sisi kondisi fisik dan penyakit penyerta. Perlu panutan-panutan yang kadang-kadang berfikir bahwa setelah vaksinasi dosis 2, sudah aman. Hal ini yang harus kita mulai mensosialisasikannya lagi, ” tuturnya.
Seperti saat kegiatan Bulaga (Bupati melayani warga) di Kecamatan Bareng beberapa hari yang lalu, menjadi salah satu cara mensosialisasikan vaksinasi booster kepada warga. Ketika panutan-panutan (Kades, red) masyarakat sudah melakukan vaksinasi, maka masyarakat akan tertarik untuk melakukan vaksinasi booster.
“Adanya imbauan dari pemerintah terkait pemudik yang harus sudah melakukan vaksinasi booster, juga pasti akan berpengaruh dan lebih peduli. Masyarakat akan datang dengan sendirinya,” ungkapnya
Kegiatan vaksinasi booster ini memang program percepatan dari pemerintah untuk mudik lebaran. Terkait Kegiatan vaksinasi booster di saat Ramadan masih menunggu keputusan dari pemerintah. “Kemarin dari MUI sudah ada surat edaran terlait vaksinasi, tetapi nanti juga harus menunggu apakah ada surat keputusan bersama,” ujarnya. (azl/gie)