Kota Malang
Wali Kota Malang Salurkan Langsung Bantuan Korban APG Semeru ke Kecamatan Pronojiwo dan Tinjau Bencana
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, menyalurkan bantuan langsung kepada korban awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (06/12/2021). Bantuan yang diberikan, terkumpul atas kerja sama dengan hexa helix Malang Raya. Berbagai jenis bantuan, seperti Sembako, tangki air, selimut hingga air mineral dan masker, disalurkan langsung.
Menurut Sutiaji, bantuan ini masih tahap awal dan akan disalurkan kembali setelah diinventarisir kebutuhan warga terdampak di Kabupaten Lumajang. “Ini adalah semangat kebersamaan dan gotong royong saling membantu membantu saudara kita di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Hari ini penyaluran bantuan kepada saudara-saudara kita yang terdampak bencana Gunung Semeru. Saya juga dengan teman-teman komunitas berangkat untuk menyalurkan langsung bantuan,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Baca juga :
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Dalam penyaluran bantuan, Wali Kota Sutiaji bersama komunitas bergerak langsung dari Balai Kota menuju ke lokasi Kantor Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Selanjutnya, rombongan dari Kota Malang memberikan paket sembako ke Kantor Desa Sumberurip, yang digunakan sebagai dapur umum. Rombongan juga menuju pos pengungsian di SD Negeri Supiturang 4. Posko ini tercatat sampai dengan hari ini menampung sebanyak 387 orang.
“Ada dana kurang lebih Rp 150 juta dari penggalangan dana melalui Baznas. Tapi, kita tidak memberikan dulu, karena akan kita belanjakan sesuai yang dibutuhkan. Hari ini kami sekalian inventarisir dan ternyata masih banyak yang dibutuhkan. Seperti pakaian, baju dalam anak, pembalut dan air bersih,” paparnya. (hms/sit)