Pemerintahan
Wali Kota Probolinggo Pantau Pelaksanaan Vaksinasi Guru di Dua Lokasi
Memontum Probolinggo – Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, memantau dua lokasi penyuntikan yakni di Markas PMI di Jalan Soekarno Hatta dan di Puri Manggala Bakti Kantor Wali Kota, Selasa (16/03) tadi. Langkah ini, untuk memastikan bahwa pelaksanaan vaksinasi berjalan dengan lancar.
Siang itu, PMI melayani vaksinasi untuk kelompok guru. Dua hari terakhir ini, PMI sudah menyuntik sekitar 200 guru yang ada di Probolinggo.
“Di sini giliran kelompok guru tahap pertama. Memang bertahap, karena jumlah sasarannya banyak. Guru belum mendapat giliran dan mohon untuk bersabar dahulu,” ujar Habib Hadi.
Baca juga: Mobdin Wali Kota Bisa Dipakai Untuk Acara Pernikahan Warga
Setelah sempat melihat guru yang divaksin, Wali Kota pun mencoba memastikan dengan melakukan interaksi dengan sejumlah guru.
“Bagaimana, tidak apa-apa ? Tidak seperti yang dibayangkan, ya? Santai saja, tidak ada masalah. Yang dirasakan bagaimana ?” tanya Wali Kota kepada seorang guru sesaat usai di vaksin.
Seorang guru yang ditanya oleh Wali Kota, pun menjawab ringan. Bahwa, tidak ada efek apa-apa. “Tidak terasa apa-apa, Pak,” jawab seorang guru SMA.
Puri Manggala Bakti juga menjadi titik pemantauan Habib Hadi. Dirinya melihat pelaksanaan vaksinasi massal yang akan berlangsung selama sepekan mendatang, untuk ASN di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo.
Plt Kepala Dinkes PPKB, dr NH Hidayati, menjelaskan bahwa hingga hari ini perkembangan vaksinasi tahap pertama pelayanan publik mencapai 108,8 persen atau 9.275 sasaran. Sedangkan tahap kedua, baru 16,4 persen atau 1.396 sasaran.
Dirinya membenarkan, saat ini di PMI juga dilaksanakan vaksinasi bagi kelompok guru yang masuk dalam sasaran vaksin. Di klinik lainnya, seperti Kimia Farma juga melayani vaksinasi tahap kedua.
Untuk alokasi pedagang sebanyak 800 orang, yang sudah divaksin sekitar 680 orang pedagang di Pasar Gotong Royong dan Pasar Baru.
“Kami menunggu kiriman dosis untuk sasaran pasar lainnya. Sedangkan untuk kelompok Lansia sasarannya sekitar 21 ribu orang, kami laksanakan akhir Maret atau awal April, karena pelaksanaannya berbasis fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Sementara ini tim fasyankes masih fokus di vaksinasi massal. Setelah massal ini selanjutnya adalah sasaran lansia di masing-masing puskesmas,” ujar dr Ida-sapaan akrabnya.
Saat ditanya tentang adanya kekhawatirkan masyarakat bahwa sebentar lagi vaksin akan berbayar, dr Ida menegaskan belum ada ketentuan tersebut.
“Sementara belum ada aturan atau juknis yang menyatakan vaksin berbayar. Kami masih fokus dalam program vaksinasi pemerintah,” imbuh dr Ida yang mengklaim bahwa vaksinasi di Kota Probolinggo sudah sesuai dengan tahapan.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Satgas Covid-19 Kota Probolinggo, situasi kasus terkonfirmasi cenderung menurun setiap harinya. Per tanggal 15 Maret, kasus aktif sebanyak 12 orang, total konfirmasi 2.126, sembuh 1.966 orang dan meninggal 148 orang. (geo/ed2)