Pemerintahan
Walikota Batu Anggap Proyek Pembangunan Pasar Sayur Cukup Bagus, Beda dengan Hasil Sidak Dewan
Memontum Kota Batu – Batas waktu pembangunan pasar sayur tahap dua tinggal beberapa hari kedepan untuk segera dilakukan penyerahan. Tepatnya nanti pada tanggal 28/1/20. Sebelum itu dilakukan Walikota Dewanti Rumpoko melakukan inspeksi mendadak bersama OPD terkait, Rabu 22/1/2020.
Dewanti menginspeksi realisasi pembangunan. Ia melihat bagian dalam dan luar pasar. Setelah melakukan pemantauan, di hadapan para jurnalis Dewanti mengaku senang dengan progres pembangunan pasar sayur tersebut.
“Saya penasaran karena katanya sudah selesai 90 persen lebih. Saya lihat sudah hampir selesai. Yang paling menggembirakan bagi saya ventilasinya sangat bagus. Siang tadi, jam 12 tidak terasa panas karena sirkulasi bagus,” ujar Dewanti, Rabu (22/1/2020).
Dewanti juga bersyukur karena pasar sayur yang baru dapat menampung semua pedagang. Hal itu, kata Dewanti, dapat membantu pedagang berjualan. Terkait hal-hal yang belum sempurna, akan diperbaiki dengan waktu yang berjalan.
“Tentang pengaturan biar Pak Eko (Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Batu, Red),” kata Dewanti.
Ditanya terkait drainase yang dikeluhkan anggota DPRD Batu, Dewanti justru mengatakan kalau drainase tidak ada masalah. Namun ia mengakui kondisi drainase belum sempurna.
“Terkait drainase tidak masalah, sekalipun belum sempurna. Pemborongnya bilang memang ingin hujan deras supaya melihat aliran airnya bagaimana,” terangnya.
Dewanti juga menyampaikan apresiasi terhadap anggota dewan yang telah melakukan inspeksi ke proyek pasar sayur tahap kedua beberapa waktu lalu. Kata Dewanti, itu memang menjadi tugas dewan untuk mengawasi dan mengevaluasi.
“Oh iya, dewan itu fungsinya mengawasi dan mengevaluasi. Kami sangat berterima kasih. Tapi saya berdoa tanggal 28 selesai. Insha Allah 28 Januari selesai,” paparnya.
Di sisi lain, Dewanti juga mempertimbangkan permintaan pedagang agar dapat mengelola sampah secara mandiri. Hal itu akan dipertimbangkan oleh Dewanti. Permintaan itu keluar karena pedagang merasa petugas kebersihan kurang efektif bekerja.
“Selama ini sampah kan ada pada kami di Dinas Lingkungan Hidup. Katakan seharusnya sampah diambil pukul 7.00, tapi petugas baru datang pukul 9.00. Itu kendala teknis saja. Tapi ya boleh saja kalau pedagang mau mengelola sendiri,” terang Dewanti.
Dewanti berharap pasar sayur segera beroperasi dan memberikan dampak positif terhadap pedagang serta perekonomian kota. Setelah pasar sayur bisa beroperasi dengan baik, Dewanti pun ingin memperbaiki pasar besar yang berada di sebelahnya. (bir/yan)