Lumajang
Warga Klakah Lumajang Abaikan Statemen Bupati, Gelar Demo Terkait Karnaval
Memontum Lumajang – Protes pengalihan rute karnaval HUT Ke 74 dirubah oleh panitia, ratusan warga Klakah Kabubupaten Lumajang Jawa Timur. Memprotes hingga memblokade jalan, hingga jalur lalulintas penghubung Banyuwangi-Surabaya ‘Lumpuh’.
Ratusan warga awalnya mendatangi Kantor Kecamatan Klakah, memprotes rute karnaval. Sempat terjadi ketegangan saat pihak kecamatan tidak memenuhi tuntutan warga hingga akhirnya memblokade jalan Nasional tersebut.
Menurut keterangan warga, rute yang dilalui karnaval selama ini sudah menjadi sebuah tradisi yang dilakukan tiap tahunnya. Bahkan warga sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk melakukan perayaan tersebut.
“Kami yang tinggal disepanjang rute karnaval yang memang tiap tahun menggelar perayaan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI, sudah bergotong-royong mempersiapkan segala sesuatunya, mulai membersihkan rute jalan yang dilalui hingga menghiasinya”, Ujar P. Eko salah seorang warga.
“Jika tuntukan kami tidak dipenuhi, besok kami akan demo blokade jalan lagi mas”, Imbuh warga yang lain.
Para pendemo meminta agar pemerintah tetap menggunakan rute lama yang biasa dilalui karnaval tiap tahunnya. HUT Ke 74 ini rencananya rute karnaval yang akan digelar pada sabtu (31/8/2019) besok. Melalui Desa Mlawang menuju Desa Klakah bukan mengalihkan Rute dari Desa Ranupakis hingga Desa Tegal Randu dan Desa Klakah.
Massa akhirnya membubarkan diri setelah pihak kecamatan klakah berjanji akan mengabulkan permintaan warga.
“Pokoknya harus tetap, kalau kemacetan yang dijadikan alasan, klakah ini sudah dari dulu memang macet, lebih baik menindak armada pasir saja, karena masalah kemacetan ini bukan karena karnaval tapi karena banyaknya armada pasir, maka akan menutup lagi jalan klakah seperti yang sampean lihat ini” pungkas warga.
Awalnya melalui akun facebooknya Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq MML, menyampaikan keputusannya kalau karnaval tidak boleh melalui jalur nasional khususnya sekitar Kedungjajang – Klakah dan Ranuyoso.
“Saya tetap berkeputusan bahwa kegiatan karnaval atau kegiatan lain, tidak boleh melalui jalur atau mengganggu jalur jalan nasional. Apalagi jalan nasional di sekitar Kedungjajang – Klakah – Ranuyoso yang seringkali terjadi kemacetan akibat sempitnya jalan dan volume kendaraan yang sangat padat”, kata bupati yang akrab disapa Cak Thoriq itu.
Dijelaskan Cak Thoriq, Jalan nasional adalah jalan utama pergerakan ekonomi. Jadi, bila ada hambatan tentu banyak kerugian ekonomi yang diakibatkan.
“Ada banyak masyarakat yang berkebutuhan dengan lancarnya jalan nasional. Ada yang sakit yang harus segera mendapatkan perawatan, ada yang mengejar waktu karena harus berkegiatan dan bekerja, ada yang harus datang tepat waktu karena mengejar jam chek in pesawat dan kereta, ada yang harus mengantar barang ke pelabuhan yang harus segera bongkar muat barang untuk ekspor”, ungkap Cak Thoriq.
“Saya berharap, keputusan ini dapat di mengerti dan di fahami sebagai bentuk keutaman sesama masyarakat”, Imbuhnya Kemarin pukul 23:54. (adi/yan)