Sidoarjo

Waskita Karya Rusak Jalan, Tanggul dan Drainase Desa Kebonagung

Diterbitkan

-

Waskita Karya Rusak Jalan, Tanggul dan Drainase Desa Kebonagung

Pekerjaaan Jalan Tol Gempol – Porong

Memontum Sidoarjo – Proyek tol Porong-Gempol yang dikerjakan PT. Waskita di kawasan Dusun Kluweh RT. 08 RW. 01, Desa Kebonagung, Kecamatan Porong, Rabu (20/02) siang dikeluhkan warga setempat. Pasalnya jalan akses desa sepanjang 100 meter mengalami kerusakan. Kerusakan itu disebabkan dilalui alat berat, saat prosesi melakukan pengerjaan jalan tol.

Tak hanya pecah dan retak-retak pada jalan. Tanggul sungai Porong , saluran drainase yang membentang dibawah jembatan masih nampak berupa tanah. Akibatnya air mengalir tidak normal dan menimbulkan genangan dibeberapa titik. Edi Suparno (39) warga setempat mengatakan, sebenarnya warga disini mintanya tidak aneh-aneh. Cukup fasilitas umum diperbaiki seperti semula, Jalan yang dirusak itu, baru saja di bangun tahun 2015 lalu, tetapi kini hancur akibat dilalui kendaraan berat milik PT Waskita yang membangun jalan tol .

Edi Suparno menunjukan jalan kondisi rusak dan pecah di kawasan Dusun Kluweh, Desa Kebonagung, Porong (gus)

Edi Suparno menunjukan jalan kondisi rusak dan pecah di kawasan Dusun Kluweh, Desa Kebonagung, Porong (gus)

Padahal sebelum PT Waskita mengerjakan proyek , ketika itu berjanji pada warga jika jalan akan dikembalikan seperti semula. Pada kenyataannya tidak sesuai, dan dilokasi dibiarkan seperti sekarang ini. ” Hanya janji-janji, dan tidak ada realisasinya”, ujarnya

Lebih lanjut Edi Suparno, mengatakanbahwa sudah dua kali mendatangi kantor Waskita PorGem (Porong-Gempol) di Gempol, Pasuruan., untuk menyampaikan keluhan warga, terkait jalan, tanggul, dan saluran dreanse yang rusak . Namun hal itu diabaikan, ” Ya.. pak nanti saya sampaikan ke atasan, dan segera dilakukan perbaikan,” kata Edi menirukan janji pegawai PT Waskita.

Sementara Humas PT Waskita Dwi Wijanarko dikonfirmasi Memo X melalui handpone celularnya menjelaskan, terkait keluhan warga, kemarin sudah disampaikan . Dan tahap pengajuan. ” Karena , pegerjaan proyek tersebut sudah selesai, kami terkendala tukang, atau pekerja karena keseluruhannya sudah pulang,” ucapnya

Advertisement

Namum begitu, PT Waskita mengirimkan 2 orang pekerja ke lokasi, akan tetapi di usir oleh warga. Mensikapi persoalan saluran air, setelah ditelusuri, sebelumnya memang tidak ada saluran.

Dan saluran itu, memang permintaan warga sekitar kemudian di buatkan. Untuk masalah tanggul, sebenarnya terkena bocoran air hujan.” Lha.. Itu hendak diminimalkan, malah diusir orang-orang disitu. Entah siapa kami tidak tahu,” terang Dwi Wijanarko. (gus/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas