Pemerintahan
Wisata Kota Batu Tak Terganggu Pagebluk Covid-19
Memontum Kota Batu – Berbeda dengan daerah lain, di Kota Batu tempat wisata tetap buka seperti biasanya saat maraknya wabah Covid-19 (Virus Corona). Namun ada beberapa Sistem Operasional Prosedur (SOP) yang harus dipenuhi setiap tempat keramaian. Menurut Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, setelah Sabtu mengundang beberapa Forkompinda, pelaku usaha wisata dan lainnya, Jatim tetap berjalan seperti biasanya.
“Tapi konsekuensinya, tidak hanya tempat wisata, tapi juga kantor ada SOP tetap menjaga kesehatan. Misal di Jawa Timur Park III ini, menyemprotkan cairan disinfektan terus dilakukan selama buka. Lalu setiap wisatawan yang masuk juga ada pemeriksaan termal suhu. Ini menandakan semua tempat usaha peduli. Mudah-mudahan Jatim tidak terjadi hal-hal yang demikian, termasuk Kota Batu yang menjadi tujuan wisata yang sangat diminati,” terang Dewanti, Minggu (15/3/2020) ketika mengecek ke Jatim Park III /Dino Park.
Memang, tambah Dewanti, wabah virus corona membuat wisata lesu dan menurun, tapi menurutnya hal ini masih normal. Karena masyarakat ingin menjaga kondisi badan tidak keluar kemana-mana agar waspada dan suasana tetap kondusif. Untuk itu ia mewanti-wanti pengelola pusat keramaian agar mematuhi SOP.
“Alhamdulillah kemarin, saat kami kumpulkan, semua tempat wisata telah mengantisipasi sesuai standar SOP. Yang jelas, kami ada himbauan, kami mendapat surat edaran untuk SOP tempat-tempat umum, RS, Pasar, sekolah dan kami bagikan. Kalau dinas luar, khususnya ke Jakarta memang dari pusat sementara ini belum diadakan. Nah dalam sebulan ini, antisipasi kita tidak ke mana-mana dulu, terutama ke Jakarta,” ungkap Dewanti.
Kemudian ketika ditanya tujuan rapat koordinasi (Rakor) mendadak Sabtu (14/3/2020), di rumah dinas memiliki tujuan mengantisipasi tempat terutama wisata dan juga masyarakat luas.
“Rakor kemarin kita gelar usai melihat postingan bahwa di DKI Jakarta menutup tempat pariwisata. Sehingga membuat dirinya terbangun untuk mengajak para pemilik tempat wisata mensosialisasikan terkait dampak virus corona,” jelas dia.
Apalagi di Jatim, Kota Batu memiliki tempat destinasi pariwisata paling banyak.
“Keputusan ini juga sudah saya konsultasikan kepada Bu Gubernur. Intinya komunikasi memberlakukan tidak ada penutupan tempat wisata dan sekolah di Jatim,” tegas Bude sapaan akrabnya.
Meski ada terdampak Corona di Jatim, jangan sampai masalah itu menjadikan rasa was-was masyarakat. Bahkan pesan Gubernur Jatim tidak memperbolehkan warga memakai masker kecuali bagi mereka yang memang sakit.
“Paling penting semua harus mematuhi SOP yang telah disosialisasikan oleh Dinkes, itu harus dijalankan. Bukan hanya pemkot, tempat wisata juga memiliki pemikiran untuk mencegah corona. Paling nampak yaitu memberikan hand sanitiser, penambahan tempat cuci tangan, dan juga cek suhu tubuh,” urainya kembali.
Selanjutnya, sekolah juga ditekankan agar melakukan SOP. Begitu juga ketika ada diketahui memiliki suhu tubuh diatas 38 derajat agar segera ditangani dan jangan panik.
“Jangan panik, tetap jaga kesehatan tubuh dan berdoa itu yang paling utama,” pesanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Kartika Trisulandari menerangkan kalau pihaknya sekarang terus melakukan sosialisasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk pencegahan awal dan menyebarkan informasi ke semua tempat wisata, sekolah dan lainnya untuk manajemen atau SOP gejala flu seperti etika bersin. Juga bagaimana seseorang menjaga diri dengan PHBS.
“Bahkan kami kemarin juga ikut memantau 16 warga yang baru tiba dari Singapura dan Malaysia sepanjang Februari hingga awal Maret. Namun pemantauan tersebut sudah dilakukan selama 14 hari sejak kedatangan. Mereka Orang Dengan tanda-tanda Resiko (ODR) hasilnya aman tidak terdampak corona,” jelasnya.
Antisipasi lain mulai dini yaitu menghindari bepergian ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan corona. Pesan Dinkes jika menemukan masyarakat dengan gejala batuk, demam, dan sesak nafas, serta ada riwayat bepergian ke negara terpapar dalam 2 minggu terakhir. Maka masyarakat tidak perlu panik dan bisa menghubungi hotline public safety center (PSC) dengan nomor 0341-513437 untuk segera dilakukan tindak lanjut.
“Jangan panik, kami sediakan PSC untuk antisipasi,” ucap dia kembali.
Pimpinan Proyek Jatim Park III Suryo Widodo mewakili pelaku wisata menerangkan jika memang Corona berdampak pada kunjungan wisata. Namun tidak terlalu dirasa. Penurunannya masih dalam batas kewajaran. Perkiraan sekitar 30 persen.
“Corona wabah yang mendunia pasti ada dampak ke kunjungan wisatawan. Tapi di Kota Wisata Batu tidak terlalu terdampak, jadi hanya beberapa persen saja, karena kita juga sudah antisipasi sebelumnya. Misal penyemprotan, lalu karyawan kita yang mau masuk pun kita tes suhunya. Jadi kalau agak sakit sedikit mending jangan masuk kerja dan segera diperiksakan ke dokter,” jelas Suryo.
Suryo menambahkan, tamu yang sudah sakit juga disarankan jangan memaksakan untuk berwisata. Karena khawatir sakit yang lain misal flu dan dikaitkan dengan corona.
“Kita pasti mematuhi SOP, beberapa tempat sudah dilakukan antisipasi, termasuk melakukan cuci tangan dan penyemprotan dan pengecekan suhu. Artinya semua tempat kita sterilkan,” ujarnya.
Sedangkan terkait penurunan pengunjung, menurut dia, sekitar 30 persen. Itu sejak beredarnya wabah tersebut jadi viral.
Perlu diketahui dalam Rakor ada beberapa kesepakatan yaitu :
1. Tidak ada penutupan sekolah dan tempat wisata.
2. Tidak boleh memakai masker jika kondisi sehat. Masker hanya dipakai untuk orang yg sakit/merasa sakit.
3. Melaksanakan protokol seperti yang sudah disampaikan pemerintah/dinas terkait seperti edukasi tentang virus corona, penyediaan/menambah wastafel untuk mencuci tangan berikut sabun, menyediakan hand sanitizer di titik-titik lokasi dan pintu masuk, penyemprotan desinfektan secara berkala.
4. Mengecek suhu tubuh karyawan dan pengunjung sebelum masuk area wisata.
5. Jika ada yang terdeteksi panas tubuh 38 keatas mohon dilakukan evakuasi dan laporan kepada Dinas Kesehatan.
6. Gubernur Jawa Timur melalui Walikota Batu menyampaikan tidak ada penutupan area publik.
7. Dinas kesehatan akan melakukan sosialisasi terkait SOP/protap yang harus dilakukan oleh para pengusaha/pemilik area publik.
8. Segera kontak Dinas Kesehatan Kota Batu jika memerlukan bantuan 0341-513457. (lih/yan)