Bangkalan
DPMD Bangkalan Luncurkan Bursa Inovasi Desa
Memontum Bangkalan — Sebagai komitmen dalam peningkatan dan kemajuan pembangunan desa, Dinas Pemberayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur menggelar Program Inovasi Desa yang dikemas dengan tema “Bursa Inovasi Desa”. Acara yang digelar di Gedung Serba Guna Rato Ebhu tersebut dihadiri oleh berbagai elemen, diantaranya; Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pendamping Desa (PD), dan tokoh masyarakat serta beberapa perangkat yang berhubungan dengan pengembangan desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bangkalan, Mulyanto Dahlan mengatakan, program Bursa Inovasi Desa tersebut merupakan program nasional melalui Kementerian Desa yang diselenggarakan di sekitar 150 kabupaten di Indonesia. Program tersebut diharapkan akan membawa dampak yang positif dalam pembangunan ekonomi bagi desa melalui pertukaran pengetahuan dari beberapa desa yang telah memiliki inovasi.
“Jadi Bursa Inovasi Desa itu adalah program yang memberikan ruang bagi desa untuk mempublikasikan karya karya inovatif desa sehingga dari kegiatan itu ada pertukaran perpaduan pengetahuan, bagaimana melakukan pembangunan di desa dan memajukan desa” kata Mulyanto, Jumat (29/12/2017).
Dia menjelaskan, pengembangan ekonomi desa tidak bisa dilakukan tanpa pengembangan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) di desa-desa yang merupakan tonggak instrumen pembangunan, sehingga segala potensi yang ada di desa bisa terkelola dengan maksimal. Dengan demikian, pertukaran pengetahuan tidak bisa dihindari untuk mencapai tujuan tersebut.
“Kan ada pertukaran nanti, bagaimana membangun ekonominya, infrastrukturnya, membangun pelayanan sosial di masyarakat, termasuk pengelolaan keuangan di desa nanti juga, jadi nanti juga akan disampaikan kepada perwakilan desa desa nanti” jelasnya.
Sementara itu, Konsultan Nasional Program Bursa Inovasi Desa, Borni Kurnian menerangkan, kegiatan yang telah dilakukan di 3 kabupaten di Madura tersebut merupakan serangkaian program berkala untuk diaplikasikan di beberapa desa. Konsep itu diharapkan menjadi kunci keberhasilan dalam pembangunan desa, sehingga dapat beradaptasi dengan beberapa akses dengan pihak terkait.
“Seperti yang disampaikan tadi, bahwa ini berkaitan dengan inovasi desa, pelayanan dasar masyarakat, ada juga menu infrastruktur, ada sarana olahraga ada juga pengembangan ekonomi khusus kawasan pedesaan, itu yang dipromosikan kepada peserta” terangnya.
Dalam progaram itu, DPMD menyiapkan sekitar 50 menu yang telah berhasil dalam pembangunan desa yang melibatkan Satker dan Pendamping Desa (PD), sehingga program tersebut akan berdampak dalam peningkatan ekonomi desa serta merubah image perangkat desa yang selama ini dikonotasikan nagatif oleh masyarakat.
“Pelaksanaan undang-undang desa itu tidak hanya fokus kepada dana desanya, tapi lebih kepada kreatifitas pemerintahan desanya dalam membelanjakan anggaran dana desa sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat. Yang terpenting itu melahirkan inovasi,” lanjutnya.
Pemerintah menargetkan, program tersebut akan menghasilkan replikasi inovasi desa di tahun 2018, mengingat program itu diinisiasi oleh pemerintah sebagai pemerataan pembangunan yang dimulai dari desa sebagai lapisan masyarakat terendah.
“Targetnya, di 2018 akan ada replikasi dari inovasi desa, dan kedepannya ada pelipatgandaan atas program progaram inovasi di pedesaan” paparnya. (rid/yan)