Kota Malang
150 Tenant Jadi Korban Kebakaran di Malang Plaza, Kerugian Tertinggi hingga Rp 4 Miliar
Memontum Kota Malang – Update terbaru data korban atau pemilik stand yang telah melapor di Posko Pengaduan BPBD Kota Malang, atas peristiwa kebakaran di Pusat Perbelanjaan Malang Plaza, Kota Malang, sudah mencapai sekitar 150 korban. Hal itu, disampaikan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang, Prayitno, Rabu (03/05/2023) siang.
Menurut Kalaksa BPBD Kota Malang, Prayitno, bahwa data yang telah didapat tersebut sudah hampir sama dengan data yang dimiliki oleh manajemen gedung Plaza Malang. Selain itu, angka tersebut juga telah mendekati dari jumlah pengisi stand atau tenant yang ada.
“Jadi, ini sudah mendekati untuk jumlahnya. Insyaallah, yang ini sudah terkonfirmasi dan intinya akan kami laporkan ke pimpinan. Rata-rata ini penyewa stand yang melaporkan. Kalau korporasi belum terkonfirmasi ini. Tapi semalam kami sudah berkomunikasi mungkin yang pihak korporasi sudah berkomunikasi sendiri dengan pihak manajemen,” jelas Prayitno, saat ditemui di Posko Pengaduan di depan Pusat Perbelanjaan Malang Plasa.
Mantan Camat Kedungkandang, ini juga telah melakukan koordinasi bersama dengan pihak manajemen Pusat Perbelanjaan Malang Plaza, Kota Malang, kemarin malam. Namun, hanya sebatas menyampaikan data sesuai laporan, kemudian juga membicarakan kedaruratan terkait dengan kedatangan Labfor Polda.
Baca juga:
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
“Mudah-mudahan dua atau tiga hari ini, sudah selesai. Sehingga, kami bisa memandu para korban untuk mengecek harta benda atau kerugian yang ada di dalamnya. Tapi, nanti juga kami akan mengkoordinasikan dengan pihak aparat kepolisian untuk mengkondisikan siapa yang bisa masuk nantinya,” katanya.
Kemudian, dikatakannya, jika pihaknya bersama manajemen juga belum membicarakan persoalan ganti rugi. Sebab, untuk saat ini pihaknya masih fokus menyandingkan data korban dengan data milik manajemen.
“Untuk tindak lanjut nanti, akan ada arahan dari pimpinan dan manajemen. Untuk angka yang dilaporkan di data kami, kerugian mulai dari Rp 6 juta sampai ada yang menyentuh miliaran rupiah. Karena ada yang punya kios atau tenantnya itu lebih dari satu. Tapi kerugian ini masih asumsi perhitungan kasar,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu CEO store Handphone (Hp), Alexandere Kuntoro, menyampaikan jika total kerugian yang dialami mencapai Rp 4 miliar. Sebab, pihaknya memiliki tujuh outlet yang ada di dalam gedung tersebut.
“Kami ada tujuh outlet, lima ada di dalam, dan dua diluar. Perkiraan total kerugian mencapai Rp 4 miliar, karena di dalam ada dua unit mobil, laptop, hp, servisan dan 15 unit motor listrik,” kata Alex.
Disinggung mengenai brankas, pihaknya menyampaikan jika memang memiliki. Namun, tidak mengetahui mengenai kondisinya seperti apa.
“Ada, tapi kita tidak tahu kondisinya seperti apa. Biasanya, kalau panas HP akan ikut meleleh di dalamnya,” ucapnya.
Pihaknya berharap, dengan kedatangannya tim Labfor Polda Jatim, bisa menguak penyebab kebakaran yang terjadi. Kemudian, pihak manajemen Pusat Perbelanjaan Malang Plaza bisa segera menemukan solusi terbaik. “Sekarangkan sudah ada tim Labfor dari Polda Jatim. Tentu, harapannya bisa segera terungkap penyebabnya. Karena, kasihan juga teman-teman yang lain. Kemudian, pihak manajemen ini juga bisa memberikan jawaban ke kita dan mencari win-win solutionnya seperti apa,” imbuh Alex. (rsy/sit)