Kabupaten Malang
Kick Off Integrasi Layanan Primer Dimulai, Ini Fokus dan Sasaran Menurut Kadinkes Kabupaten Malang
Memontum Malang – Kick Off atau launching Integrasi Layanan Primer (ILP) untuk 39 Puskesmas di wilayah Kabupaten Malang, akhirnya secara resmi dimulai, Selasa (15/10/2024) tadi. Pelaksanaan yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Plt Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, dengan disaksikan Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes, Imran Pambudi, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, organisasi profesi, seluruh kepala Puskesmas hingga Direktur RSUD Lawang dan Kanjuruhan, akan menyasar seluruh Puskesmas di Kabupaten Malang.
Lantas, bagaimana sasaran dan fokus pelaksanaan ini? Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Nur Syamsu Dhuha, menjelaskan bahwa fokus dari pelaksanaan ini adalah pada siklus hidup masyarakat. Di mana, apa yang menjadi keluhan akan ditangani secara keseluruhan ditangani.
“Secara progres, ada beberapa perubahan yang akan mendapat penanganan. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, bahkan ketika pasien datang, tidak hanya fokus pada keluhan. Namun, dilakukan screening pada hal lain yang terkait,” katanya.
Screening yang dilakukan ini, tambahnya, tidak hanya pada keluhan atau pengakuan pusing pasien. Namun, itu nanti dicek secara keseluruhan.
“Kenapa pusing, itu nanti akan dilakukan screening. Sehingga, ketika ditemukan misalkan karena faktor tensinya pasien tinggi atau mungkin karena gula darahnya yang tinggi, maka dua hal ini akan diintervensi. Makanya, ILP ini akan fokus pada siklus hidup masyarakat secara keseluruhan dan akan ditangani,” terangnya.
Baca juga :
Karenanya, ujar Kadinkes, untuk penganan awal pasien nantinya, akan memakan waktu yang lama. Itu karena, akan dilakukan screening menyeluruh. Tetapi, kunjungan pasien berikutnya akan lebih cepat karena sudah screening.
“Dari hasil screening itulah, nanti akan disampaikan kepada pasien dan keluarga. Tujuannya, tidak hanya sekedar memberikan obat. Namun, perubahan mulai pola hidup, pola makan, lingkungan hingga hal lain terkait kondisi pasien,” paparnya.
Harapan ke depan, ungkapnya, melalui IPL ini ada peningkatan yang tinggi untuk kesehatan masyarakat. Karena nantinya, ini juga melibatkan lintas sektor. Mulai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), karena menyangkut pelaksanaan di desa hingga Dinas Pendidikan karena menyangkut klaster remaja.
“Jadi semua akan dijangkau. Termasuk, klaster remaja yang ini ada pada sektor pendidikan,” ujarnya.
Masih menurut Kadinkes, secara kesiapan pelaksanaan, 39 Puskesmas ini sudah semua. Namun, ada syarat-syarat adminitrasi yang masih berproses dan itu tidak ada kendala. Kemudian, juga penerapan Posyandu ILPnya.
“Intinya, kami sudah siap dan tidak ada kendala,” ujarnya. (sit)