Kabupaten Malang

18 Tahun, PMI Ringinsari Sumawe Hilang

Diterbitkan

-

Juariyah PMI, selama 18 Tahun Menghilang

*Kerja di Taiwan melalui PT Bumen Jaya Jakarta

Memontum Malang—– Juariyah (47) seorang PekerjaMigran Indonesia (PMI) selama 18 tahun menghilang dan tak diketahui keberadaannya. Juariyah berangkat terakhir kalinyaSejak tahun 2000 lalu. Kepada keluarga,warga Dusun Sidomukti Rt 19 Rw 03 Desa Ringinsari Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) Kabupaten Malang ini pamit bekerja di Taiwan melalui salah seorang petugas lapangan Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dan selanjutnya disalurkan ke PT Bumen Jaya di Jakarta. Holili, kakak kandung PMI satu anak ini mengatakan, keberangkatan Juariyah ke Taiwan untuk yang kedua kalinya.Terang Holili, Juariyah berangkat pertama kali tahun 1999.

Juariyah PMI, selama 18 Tahun Menghilang

Juariyah PMI, selama 18 Tahun Menghilang

“Pada tahun 2000 adik saya pernah pulang,katanya cuti selama satu bulan.Setelah itu kembali lagi ke Taiwan.Terakhir adik saya masih sempat kirim surat,tepatnya tanggal 25/4/2001.Tetapi sampai sekarang dia tak pernah komunikasi lagi dengan keluarga”, ujar Holili Minggu (15/4/2018).

Surat: Surat Terakhir Juariyah dari Taiwan(Sur)

Surat: Surat Terakhir Juariyah dari Taiwan(Sur)


Juga dijelaskan, ketika berangkat, usia Juariyah masuk 27 tahun. Juariyah menikah dengan Juhari dengan satu anak bernama Soleh yang kala itu masih usia 10 tahun.Tetapi mereka bercerai. Selanjutnya menikah lagi dengan laki-laki lain yang masih bertetangga. Kini, nama Soleh sudah berusia 28 tahun. Kepulangan Juariyah, selain sangat dirindukan Soleh yang kini sudah menikah dan dikaruniai satu anak, Satirah (68) ibu Juariyah juga dalam kondisi sakit.

Sementara, Kamaluddin (70) sang ayah, Jum’at (7/4/2018) pekan lalu meninggal dunia lantaran sakit. Dengan ketidak pulangan adik bungsu tiga bersaudara ini,sebenarnya Holili ada niatan lapor ke dinas terkait,tetapi karena terbentur kondisi ekonomi yang sangat menghimpit, niatan itu tak pernah terwujud.

Tetapi upaya lain sudah ia lakukan, termasuk minta bantuan sejumlah spiritual,ternyata itu belum membuahkan hasil. “Saya hanya berharap bantuan pemerintah untuk bisa melacak keberadaan adik saya.Selain surat dan foto,saya tidak punya bukti lain,sampul surat termasuk paspor juga sudah tidak ada”tandas petani ini dengan nada melas.(sur/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas