Kota Malang
300 Peserta Meriahkan Malang Flower Carnival 2019
Memontum Kota Malang – Sebanyak 300 peserta dari berbagai daerah di Indonesia khususnya Jawa Timur (Jatim), saling beradu menunjukan kreatifitas kostum dalam Malang Flower Festival (MFC) 2019, Minggu (15/9/2019). Event yang sudah memasuki tahun ke-9 ini, digelar di sepanjang Jalan Ijen, Kota Malang.
Malang Flower Carnival tahun ini mengangkat tema “Padma Nusa”, Teratai Nusantara. Hal itu dimaksudkan untuk mengeksplorasi keindahan bunga Teratai Indonesia. Selain itu, event yang juga telah masuk dalam Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia ini juga sekaligus merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam mengoptimalkan potensi Kota Malang dalam pariwisata.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni saat ditemui di sela kegiatan. Menurutnya, dengan masuknya MFC dalam CoE merupakan sebuah peluang untuk dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Malang.
“Acara dikemas semaksimal mungkin, jalan Ijen sepanjang 800 meter yang merupakan salah satu ikon Kota Malang akan dibuat berbunga oleh ratusan desainer dan pelajar. Itu diselaraskan dengan tema Padma Nusa yang diusung di seri 2019,” kata Ida Ayu.
Sementara itu, Walikota Malang, Sutiaji menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya event tersebut dengan sangat meriah. Menurutnya, hal ini sejalan dengan rencana Pemkot Malang untuk mengoptimalkan potensi di sektor pariwisata. Seperti salah satu contoh yang ia sebutkan yaitu Malang Heritage.
“Ini kan juga di pas kan dengan beberapa event sebelumnya. Ada Malang Heritage juga ada Travel Mart. Di sisi lain, pengambilan tema bunga teratai juga dimaksudkan dengan ciri Malang Heritage. Dan bunga teratai hanya ada di Malang dan Istana Negara,” ujarnya
Ia berharap, event tersebut bisa digelar lebih meriah pada tahun 2020 mendatang. “Yang jelas, kami berharap tahun depan MFC bisa digelar lebih meriah. Bukan berarti kali ini tidak meriah, tapi maksudnya harus ada peningkatan setiap tahunnya. Kita ligat saat ini warga yang melihat juga semakin banyak dan sangat meriah,” imbuhnya.
Sementara Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event (CoE) Esthy Reko Astuty, menilai Malang Flower Carnival selalu menghebohkan.
“MFC merupakan satu di antara delapan event yang masuk dalam CoE 2019 dan mewakili Jawa Timur. Setiap tahunnya selalu tampil menghebohkan,” kata Esthy.
Esthy mengatakan, penyelenggaraan event bagian penting dalam unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksebilitas). Tujuannya memajukan pariwisata yang akan memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat. Selain itu, diharapkan okupansi hotel dan jumlah turis akan terus naik.
“Berdasarkan laporan panitia, penyelenggaraan MFC 2018 diikuti 296 peserta dan mendatangkan lebih dari 20.000 pengunjung. Sehingga, membawa dampak langsung pada ekonomi kota Malang. Diprediksikan akan ada 250 hingga 300 peserta dan 22.000 penonton yang akan meramaikan acara tahun ini,” ungkap Esthy.
Lebih lanjut menurutnya, MFC memiliki reputasi besar. Yang hingga saat ini, MFC telah 36 kali mewakili Indonesia di event besar internasional. Selain itu, MFC pernah meraih juara Best Perform dan Best Costum di Moskow, Russia, Oktober 2014. Status juara untuk Best Tradisional Costume Hilo Green Ambassador 2014 juga diraih MFC. Lalu pada 2016, Best National Costume diraih dari Miss Queen Tourism Ambassador International di Kuala Lumpur, Malaysia.
“MFC ini luar biasa. Menegaskan Malang sebagai Kota Bunga. Standardnya dunia. Sebab, semua aspek di Malang adalah yang terbaik. Lalu, mereka juga benar-benar menginspirasi. Apalagi, MFC ini didesain sangat ramah lingkungan,” pungkasnya. (iki/yan)