SEKITAR KITA
33 Bangunan Layanan Kesehatan Kabupaten Malang Rusak Akibat Gempa Malang
Memontum Malang – Gempa besar berkekuatan 6,7 SR di Barat Daya Kabupaten Malang, tidak hanya merusak pemukiman pendudukan dan merenggut nyawa. Namun, sejumlah bangunan layanan kesehatan seperti Puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) induk, Pustu (Puskesmas pembantu, Ponkendes (pondok kesehatan desa) hingga Polindes (pondok bersalin desa) milik pemerintah Kabupaten Malang atau Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, pun terdata banyak mengalami kerusakan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo, mengatakan ada sedikitnya 17 Puskesmas, 7 Pustu, 5 Ponkesdes dan 4 Polindes, mengalami kerusakan. Total kerusakan dari sekitar 33 bangunan layanan kesehatan itu, bervariasi. Mulai dinding bangunan retak, genteng yang turun dan pecah, hingga atas plafon atau langit-langit yang rusak.
Baca juga:
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
“Dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Puskesmas yang telah melaporkan kerusakan, sedikitnya ada 17. Jumlah itu, belum termasuk seperti Pustu, Ponkendes dan Polindes. Untuk kerusakannya, bermacam-macam yakni mulai dinding, genteng, hingga sarana dan prasarana yang jatuh,” terang Arbani, Minggu (11/04) siang.
Diuraikan mantan Direktur RSUD Lawang itu, untuk Puskesmas yang melaporkan kerusakan, teridentifikasi diantaranya seperti Puskesmas Donomulyo, Kalipare, Bantur, Pagelaran, Sumbermanjing Kulon, Pagak, Gedangan, Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan dan Puskesmas Gondanglegi. Lalu, ada Puskesmas Turen, Pamotan, Tirtoyudo, Ampelgading, Kromengan, Pakis dan Puskesmas Tumpang.
Sedangkan untuk kerusakan di Pustu dan Ponkesdes atau Polindes, tambah Arbani, seperti Pustu Kedungsalam atau wilayah kerja (Wilker) Puskesmas Donomulyo, Polindes Donomulyo, Pustu Arjowilangun-Kalipare, Pustu Srigonco, Polindes Rejosari, Polindes Wonokerto, Polindes Rejoyoso, Pustu Karangsari, yang kesemuanya di wilayah kerja Bantur. Kerusakan lain juga dialami Ponkesdes Kedungbanteng, Ponkesdes Tambakrejo, Pustu Sidomulyo, Ponkesdes Argotirto, Ponkesdes Klepu, yang kesemuanya Wilker Sumbermanjing Wetan.
“Ada juga Pustu Tawangrejeni, Pustu Sawahan, Pustu Kemulan, yang kesemuanya Wilker Turen. Kemudian, Pustu Sukodono-Dampit), Ponkesdes Tirtoyudo dan Pustu Lebakharjo-Ampelgading,” terangnya.
Masih menurut Arbani, usai terjadi gempa besar itu, beberapa Puskesmas juga melaporkan membantu penanganan pasien atau warga yang menjadi korban gempa.
Seperti Puskesmas Donomulyo, melaporkan telah menangani 2 orang korban luka ringan, Puskesmas Kalipare merawat 1 orang korban luka ringan, Puskesmas Bantur merawat 3 orang korban luka ringan dan merujuk 1 orang luka berat ke RSUD Dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, Puskesmas Pagak melaporkan 1 orang korban luka ringan, Puskesmas Wonokerto mengobati 3 orang korban luka ringan.
Lalu, ada pula Puskesmas Sitiarjo menangani 2 orang korban luka ringan, Puskesmas Sumbermanjing Wetan mengobati 3 orang korban luka ringan dan 1 orang korban serangan jantung waktu gempa dengan riwayat hipertensi dirujuk RS Bala Keselamatan Bokor-Turen, Puskesmas Pagelaran menangani 1 orang korban luka ringan, Puskesmas Turen merawat 7 orang korban luka ringan, dan 1 orang korabn luka berat dirujuk ke RSSA dan 1 kasus luka lagi dirujuk ke RS Wava Husada, Puskesmas Ketawang menangani 2 orang korban luka ringan.
Puskesmas Gondanglegi melaporkan merawat 3 orang korban luka ringan, Puskesmas Pamotan mengobati 6 orang korban luka ringan dan 1 orang korban luka sedang yang kemudian dirujuk ke RSI Gondanglegi, Puskesmas Wagir melaporkan merawat 1 orang korban luka ringan dan Puskesmas Poncokusumo menangani 1 orang korban luka berat (patah kaki kirinya) dan kemudian merujuk ke RS Bala Keselamatan Bokor.
“Laporan lainnya yang masuk, juga seperti dari Puskesmas Ampelgading telah melaporkan merawat 24 orang korban luka ringan, dan 3 orang korban luka berat di mana yang 2 orang dirujuk ke RSUD Kanjuruhan serta mencatat 3 orang korban meninggal dunia,” terang Arbani. (sit)