Kota Malang

Abah Anton Berharap Direkom PDIP

Diterbitkan

-

Kota Malang, Memontung – Pilkada Kota Malang hingga kini tanpa greget. Masing-masing parpol saling menunggu keputusan PKB. Karena hingga kini calon Wali Kota Malang dari PKB Mohammad Anton belum menemukan pasangannya sebagai calon Wakil Wali Kota Malang.
Saat dikonfirmasi pria yang akrab disapa Abah Anton menyatakan ingin mendapatkan rekomendasi dari PDIP. “Saya tegaskan disini. Untuk PKB calon Wali Kota Malang tidak berubah tetap Abah Anton. Kalau ingin berkoalisi dengan PKB. Maka posisinya di calon Wakil Wali Kota Malang,” terang dia, Kamis (2/11/2017) siang.
Menurutnya, melihat calon Gubernur Jatim. PDIP berkoalisi dengan PKB. Abah Anton berharap hal itu terjadi di Pilkada Kota Malang. Apalagi hingga saat ini PDIP belum menentukan calon Walikota dan Wakil Walikotanya.
Diakui, PKB tidak bisa berjalan sendiri pada Pilkada Kota Malang. PKB harus membangun koalisi dengan beberapa partai supaya bisa mengusung/mendaftarkan pasangan calon Wali Kota Malang dan Wakil wali Kota Malang.
“Soal koalisi saya serahkan kepada DPP PKB dan partai lain. Tugas kita didaerah mempertahankan elektabilitas. Supaya bisa memenangkan Pilkada di Kota Malang,” tandasnya. Dilihat dari fakta dilapangan, sosok politikus PDIP yang akrab dengan Abah Anton adalah Sri Rahayu.
Beberapa kali kesempatan Sri Rahayu pernah menjadi rival/lawan politik Abah Anton pada Pilkada Kota Malang tahun 2013 lalu terlihat akrab. Apakah hal ini indikasi kuat. Kalau Abah Anton dan duet dengan Sri Rahayu pada Pilkada Kota Malang?
Sekretaris DPC PDIP Kota Malang, Abdul Hakim saat dikonfirmasi menyatakan sejauh ini belum medapatkan kabar keputusan dari DPP PDIP. “Kita tidak mengetahui kapan DPP PDIP akan memunculkan nama untuk calon Wali Kota Malang,” sebutnya.
Sebelumnya pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Wawan Sobari menyatakan peluang Abah Anton untuk direkom oleh PDIP sangat besar. Tapi saat ini Wali Kota Malang sedang menghadapi kasus hukum di KPK.
Walaupun sebatas menjadi saksi dugaan korupsi atas pembangunan jembatan Kedung Kandang. Masalah itu bisa menurunkan elektabilitasnya. Saat ini masyarakat sangat kritis. Apalagi yang menyangkut masalah korupsi. “Tentunya PDIP akan mempertimbangkan hal itu juga,” sebut Sobari.
Pada Pilkada Kota Malang tahun 2013 PDIP kalah dengan PKB. Hal itu juga akan menjadi pertimbangan PDIP untuk berkoalisi dengan PKB. “Semua masih bisa terjadi. Apalagi pendaftaran calon Wali Kota Malang di KPU dilaksanakan pertengahan Januari 2018. Di Kota Malang masih ada Sutiaji sebagai calon petahana juga. Bisa jadi PDIP memilih Sutiaji untuk ditetapkan sebagai calon Wali Kota Malang pada Pilkada Kota Malang,” pungkas dia. (cw4/jun)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas