Pemerintahan
Puluhan Transmigran Kabupaten Malang Diberangkatkan ke Kalimantan Utara
Memontum Malang – Suasana di kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang, agak berbeda dari hari biasanya. Banyak karung dan kardus yang ditata dan dimasukkan ke truk.
Sementara itu, puluhan orang lainnya tampak sibuk menata barang. Para ibu sibuk mempersiapkan anaknya dan masuk ke dalam bus yang terparkir di samping kantor Disnaker.
Kesibukan itu merupakan persiapan para transmigran dari Kabupaten Malang ke Kalimantan Utara, Senin (25/11/2019) siang.
Pemberangkatan itu dilakukan Kadisnaker, Drs Yoyok Wardoyo MM. Sebelum diberangkatkan, Yoyok sempat memberikan pengarahan kepada para keluarga peserta transmigrasi. Pengarahan ini terkait mengenai ketransmigrasian.
Sementara itu, Kepala Bidang Transmigrasi, Dra Sri Wahyuning menjelaskan, tahun ini total ada lima keluarga yang berangkat sebagai transmigran dari Kabupaten Malang. Dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang.
“Para transmigran berasal dari Kecamatan Karangploso, Singosari, Lawang, Pakisaji dan Bululawang,” kata perempuan yang akrab disapa Umik ini, sebelum pemberangkatan.
Umik menjelaskan, tahun ini tujuan transmigrasi ke UPT Tanjung Buka, Bulungan, Kalimantan Utara. Nantinya mereka akan mendapatkan lahan untuk diolah dan dimanfaatkan sebagai sumber penghidupan, tempat tinggal serta jaminan hidup selama satu tahun.
Sebelum diberangkatkan ke lokasi tujuan, para transmigran dibawa ke Wisma Transito, Surabaya. Di wisma milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jatim itu, para transmigran akan mendapatkan pembekalan soal transmigrasi. Lamanya pembekalan adalah 2 hari.
“Setelah diberi pembekalan, baru tanggal 27 November diberangkatkan ke lokasi tujuan menggunakan kapal laut,” katanya.
Umik menambahkan, sebelum pemberangkatan para transmigran, Disnaker Kabupaten Malang juga sudah melakukan pembekalan. Pembekalan yang diberikan merupakan penguatan soft skill. Para transmigran diberikan pengetahuan untuk mengolah hasil pertanian.
Sementara itu, salah satu transmigran, Arif Wibowo, 41 mengaku senang bisa ikut berpindah ke Kalimantan Utara. Pasalnya, menjadi transmigran sudah menjadi impiannya sejak beberapa tahun belakangan.
Mantan satpam yang sehari-hari bekerja sebagai ojek online itu mengaku kesusahan ekonomi dalam beberapa waktu. Dia mengaku ingin keluar dari kesulitan ini sekaligus menyalurkan hobinya bercocok tanam.
“Saya ingin becocok tanam, tapi tidak punya tanah. Karena tanah di sini kan mahal. Akhirnya cari informasi di internet mengenai program transmigrasi. Ternyata di Kabupaten Malang ada,” katanya yang pergi sambil membawa istri dan dua anaknya itu.
Mendapatkan informasi yang dia inginkan, akhirnya dia pergi ke Disnaker untuk mendaftar sebagai calon transmigran. Dia pun dibekali sebelum diberangkatkan.
“Jadi transmigran ini keinginan saya sendiri dan saya senang bisa berangkat. Terimakasih Disnaker Kabupaten Malang,” tandasnya. (sur/oso)