Pemerintahan
Usai Vaksinasi, Gilang Widya Mengaku Tangannya Pegal, Wawali Ngaku Badannya Sumer
Memontum Kota Malang – Sebanyak 12 tokoh atau perwakilan vaksinasi simbolis telah dilakukan di Kota Malang, Kamis (28/1) tadi.
Usai disuntik vaksin, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Malang, dr. Husnul Mu’arif, menghimbau para peserta agar tidak meninggalkan tempat hingga 30 menit atau beranjak dari Mini Block Office, tempat berlangsungnya pelaksanaan. Hal itu, dikarenakan harus ada observasi efek samping setelah penyuntikan vaksin.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, menceritakan bahwa setelah divaksin dirinya sempat merasa pusing.
“Reaksi setelah divaksin tadi ya sedikit pusing. Tapi hanya sebentar, 5 menit. Nggak papa, sekarang sudah hilang. Malah kalau tidak ada reaksi atau efek samping patut dicurigai,” jelasnya.
Meski begitu dirinya merasa cepat bugar dan langsung bertugas kembali. “Sudah hilang sekarang, sudah sehat. Saya langsung mau melakukan kegiatan kembali,” ujarnya.
Berbeda dengan Made, perwakilan influencer juragan 99, Gilang Widya Pramana, meski merasa nyaman ketika divaksin, ada sedikit rasa pegal pada lengannya.
“Enak, nyaman. Saya kira tidak perlu ada yang ditakutkan. Tapi karena mungkin faktor deg-degan dan was-was, jadi tangan ini rasanya pegal. Tapi itu wajar, kan katanya 30 menit memang ada efek sampingnya,” ungkapnya.
Usai divaksin, pria yang dijuluki crazy rich Malang ini mengaku senang karena bisa mendapatkan sertifikat vaksinasi.
“Mobilitas saya tinggi, sering terbang keluar kota, bolak balik rapid dulu. Tapi setelah divaksin tinggal menunjukkan sertifikat ini bisa menjadi pengganti syarat perjalanan selama 6 bulan,” imbuhnya.
Tidak lupa, Gilang berpesan kepada masyarakat terutama kaum milenial bahwa tidak perlu takut divaksin.
“Harapannya agar kita kembali hidup normal, perekonomian bisa normal, dapat bekerja lagi dengan nyaman,” harapnya.
Tak ketinggalan, Wawali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, juga memberi testimoni efek samping usai divaksin.
“Memang betul apa yang di sampaikan oleh paramedis, bahwa harus ada fase sekitar 30 menit untuk observasi efek samping. Karena badan saya terasa hangat, sumer begitu. Tapi tidak pegal, tidak pusing juga, sepertinya beda-beda ya efeksampingnya satu sama lain,” bebernya.
Pria yang akrab disapa bung Edi ini juga menceritakan apa saja yang ditanyakan tenaga kesehatan (nakes) saat screening.
Baca Juga: 12 Tokoh Ikuti Vaksinasi Kota Malang, Termasuk Gilang Widya Pramana
“Ditanya tentang data kesehatan, apa punya penyakit ginjal, penyakit menaun dan sebagainya. Data medis juga yang berkaitan dengan kesehatan dari lahir sampai sekarang,” terangnya. Bahkan ketika dilakukan screening, bung Edi menyampaikan kondisi fisiknya normal dan sehat.
“Tidak ada keluhan, tekanan darah 119/79. Akhirnya lolos dan bisa divaksin tadi,” terangnya. (cw1/sit)