Pemerintahan
PPKM Level 4 sampai 25 Juli 2021, Pemkot Malang Kembali akan Gelontorkan Bansos
Memontum Kota Malang – Dengan ditetapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang segera melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan penyaluran bantuan sosial (bansos) yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Hal tersebut dibenarkan Wali Kota Malang, Sutiaji, usai mengikuti Rapat Koordinasi (rakor) PPKM Level 4 secara virtual di NCC Balaikota, Rabu (21/07).
Baca juga:
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Tingkatkan Kamseltibcar Lantas, Polres Trenggalek Gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Semeru 2024
- Kombes Pol Nanang Jabat Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Buher Jabat Dirreskrimsus Polda Jatim
“Kami akan segera mengucurkan bansos dari APBD, karena PPKM Darurat diperpanjang dengan istilahnya sekarang PPKM Level 4 sampai tanggal 25 Juli 2021,” ujarnya.
Total ada 52.028 bantuan yang akan disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Malang. Dimana jumlah tersebut terdiri dari berbagai sektor pembagian.
“Khusus dari Pemkot Malang ada 3 pembagian, pertama yang awalnya sebanyak 22.861. Kedua, ada tambahan 12.023 melalui DPRD Kota Malang. Sedangkan bansos ketiga, bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) sebanyak 2.500 penerima, sudah diberikan beberapa waktu lalu,” terang Sutiaji.
Sisanya adalah sektor Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial (Kemensos) sebanyak 14.644 KPM yang saat ini sedang bergulir.
Bansos dari Pemkot Malang sejumlah Rp 300 ribu itu kemungkinan besar akan diambil dari Belanja Tidak Terduga (BTT) yang memiliki nilai anggaran Rp 56 miliar.
“Bansos nanti diambil dari APBD, besarnya berapa ya nanti kita lihat. Kalau BTT masih ada ya ambil dari situ, karena BTT kemarin kita anggarkan Rp 56 miliar, masih cukuplah. Sejauh ini BTT sudah terpakai 27 persen,” sambung Sutiaji.
Untuk kriteria penerima, dijelaskan pemilik kursi N1 itu, Pemkot sudah mempunyai datanya. “Data di tahun 2020 sudah ada, tapi kita validasi lagi. Jadi ada tambahan atau mungkin digantikan ke orang lain,” kata Sutiaji. (hms/mus/ed2)